Salin Artikel

Dua Tahun Kepemimpinan Anies, Warga Jakarta Kritisi Sejumlah Kebijakannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa pemerintahan Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta sudah memasuki tahun kedua.

Banyak kebijakan yang telah dilakukan Anies selama menjabat sebagai orang nomor satu di DKI. Sebagian masyarakat merasakan dampak dari kebijakannya, tetapi banyak juga yang tidak.

Masyarakat ikut memberi beberapa catatan soal kinerja Anies selama ini.

Salah satunya Andhika Tambunan, warga Jakarta Timur yang ikut mengkritisi kebijakan Anies soal pelebaran jalan trotoar.

"Ada pelebaran trotoar tapi malah mempersempit jalan utama. Tujuannya supaya masyarakat banyak menggunakan sepeda misalnya, tapi faktanya tidak begitu, malah menambah kemacetan karena jalan utamanya semakin sempit," kata Andhika kepada Kompas.com, Jumat (18/10/2019).

Dia juga menyoroti kebijakan memberi izin kepada PKL untuk kembali berjualan di atas trotoar. Dia menilai hal tersebut melanggar fungsi trotoar yang sebenarnya.

"Pengaturan dan pemanfaatan trotoar perlu juga jadi concern Pemprov. Bagaimanapun juga ini Jakarta, Ibu Kota, jadi sorotan dan contoh buat kota lain," ucap dia.

Kritik lain juga datang dari Christina. Warga yang tinggal di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, ini menyoroti fenomena banjir yang kerap terjadi di Jakarta.

Menurut dia, Jakarta lebih mudah banjir selama Anies menjabat gubernur.

"Daerah Jakarta kalau hujan sedikit langsung banjir. Padahal dulu zaman gubernur sebelumnya banjir tidak sesering sekarang," kata Christina.

Dia menilai selama Anies menjabat, kali dan sungai kurang dibersihkan sehingga mudah menimbulkan banjir.

"Saya sampai enggak tahu kerjanya apa selama ini," kata dia.

Tanggapan miring juga datang dari Septi. Wanita yang bekerja di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, ini juga menilai banyak kebijakan Anies yang mundur.

Salah satunya adalah diperbolehkannya sepeda motor melintasi Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

Menurutnya, dengan banyaknya pengendara motor melintas jalan tersebut, jalanan akan semakin macet.

"Padahal sebelumnya sudah dilarang pengendara motor lewat sana (Jalan Jenderal Sudirman). Tapi sekarang malah diperbolehkan. Kebijakan jadi mundur," ucap dia.

Namun, Septi tidak sepenuhnya pesimistis dengan Anies Baswedan. Dia percaya Anies akan memberikan kebijakan yang berdampak positif bagi masyarakat dalam sisa masa jabatannya.

"Biar bagaimanapun dia (Anies) tetap pilihan rakyat. Saya sih yakin apa yang dia perbuat juga semata-mata untuk kebaikan warga Jakarta," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/18/12212041/dua-tahun-kepemimpinan-anies-warga-jakarta-kritisi-sejumlah-kebijakannya

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke