Salin Artikel

ICW Nilai Mundurnya 2 Pejabat sebagai Respons Internal Pemprov DKI

Dua pejabat itu adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Sri Mahendra Satria Wirawan dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Edy Junaedi.

Sebagai informasi, beberapa hari terakhir, rincian anggaran APBD DKI Jakarta menjadi sorotan karena adanya anggaran yang dianggap tak masuk akal.

Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch Donal Fariz menilai, mundurnya dua pejabat itu sebagai respons internal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas kesalahan atau kelalaian menyusun rancangan anggaran APBD 2020 itu.

“Walaupun memang tidak ada penjelasan pasti ada yang menyebabkan mereka mundur. Logisnya ini berkaitan, sebagai respons internal Pemprov atas kesalahan atau kelalaian RAPBD,” ujar Fariz, saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/10/2019).

Menurut dia, mundurnya dua pejabat Pemprov ini berkaitan dengan rancangan anggaran yang saat ini jadi polemik.

Sebab, kedua pejabat ini sama-sama mengundurkan diri di tengah penyusunan rancangan anggaran APBD DKI Jakarta.

“Tapi secara logis ini berhubungan dengan anggaran yang jadi polemik.Belum tahu (apakah ada tekanan atau diminta mundur), itu aku tidak bisa jawab karena aku juga tidak melihat peristiwa apakah mereka diminta mundur, ditekan atau gimana,” ucap Fariz.

Ia menyarankan Pemprov DKI untuk memperhatikan rekam jejak pengganti dua pejabat yang mundur itu.

Menurut dia, pengganti dua pejabat itu harus memiliki kapasitas dan integritaas yang tinggi.

“Itu dua hal yang harus ditekankan untuk mencari penggantinya . Rekam jejak pengganti harus diperhatikan agar memastikan yang bersangkutqn memiliki kapasitas dan integritas tersebut sehingga terdapat transparansi dalam menyusun anggaran,” tutupnya.

Sebelumnya, diberitakan Kompas.com pada Kamis (31/10/2019), Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Edy Junaedi menyampaikan surat pengunduran diri kepada Gubernur DKI Jakarta melalui Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah.

Edy memutuskan mundur dari jabatannya setelah pengalokasian anggaran sejumlah Rp 5 miliar untuk influencer asing mempromosikan wisata Jakarta ramai diperbincangkan publik.

Namun, hal itu disanggah oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Chaidir.

Chaidir menyebutkan, Edy mundur karena keinginannya menjadi staf di anjungan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Sehari setelahnya, Jumat (1/11.2019), Kepala Bappeda ri Mahendra Satria Wirawan juga mengajukan mundur.

Kepada Gubernur Anies Baswedan, ia menyebut kondisi saat ini memerlukan keberadaan Bappeda yang lebih baik, untuk itu ia menyatakan mundur.

“Seperti kita ketahui, situasi dan kondisi yang terjadi saat ini yang membutuhkan tentunya kinerja Bappeda yang lebih baik lagi. Saya mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri,” kata Mahendra di Balai Kota.

Permohonan pengunduran diri yang diajukan Mahendra diterima oleh Anies.

Mahendra kembali menempati posisi lamanya sebagai widyaiswara di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) DKI Jakarta.

Sementara, Kepala Bappeda akan digantikan oleh Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Penduduk dan Permukiman Suharti, dengan status pelaksana tugas.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah pos anggaran dalam RAPBD DKI Jakarta 2020 menjadi perbincangan.

Pos anggaran itu di antaranya pembelian lem aibon Rp 82,8 miliar, pulpen Rp 124 miliar, pembuatan jalur sepeda Rp 73,7 miliar, hingga dana untuk influencer asing Rp 5 miliar.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/04/10294411/icw-nilai-mundurnya-2-pejabat-sebagai-respons-internal-pemprov-dki

Terkini Lainnya

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke