Bus buatan China yang dioperasikan operator Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) itu sempat dikandangkan terkait dengan kasus pemutaran video tak senonoh di dalam bus itu beberapa waktu lalu.
"Iya (sudah kembali dioperasikan), sesuai laporan evaluasi dan pengendalian secara teknik dan kinerja, operator telah diberikan sanksi dan telah menindaklanjuti seluruh yang diperintahkan, maka kebutuhan untuk pelayanan pelanggan diutamakan," ujar Agung, Jumat.
Sanksi yang dimaksud Agung yakni dikandangkannya bus-bus tersebut. Dengan tidak beroperasi, Perum PPD mengalami kerugian.
Agung menuturkan, PT Transjakarta kembali mengizinkan bus Zhongtong beroperasi setelah video tak senonoh yang sempat diputar itu dihapus dari videotron di dalam bus.
"Yang muncul di display bukan iklan, melainkan konten video tak sesuai norma sebagai bagian dari display, dan dilaporkan sudah dihapus kontennya serta dicabut aliran listriknya," kata Agung.
Sebelumnya, semua bus transjakarta merek Zhongtong yang dioperasikan operator Perum PPD dikandangkan. Sebab, video tak senonoh diputar pada videotron dalam bus tersebut beberapa hari lalu.
Direktur Utama Perum PPD Pande Putu Yasa menjelaskan, videotron di dalam bus Zhongtong merupakan fitur untuk memasang iklan.
Video tak senonoh itu ternyata merupakan konten bawaan dalam videotron tersebut.
Perum PPD dan PT Transjakarta sebelumnya tak pernah mengecek konten videotron tersebut karena belum memasang konten iklan. Seluruh konten dalam videotron itu akhirnya dihapus.
Perum PPD juga meminta maaf atas terputarnya video tidak senonoh itu.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/15/19231161/bus-transjakarta-zhongtong-yang-sempat-dikandangkan-kini-beroperasi-lagi