Syafrin mengatakan, jalur tersebut merupakan jalur sepeda yang sudah ada sebelum 2017 dan bukan jalur yang baru dibuat.
"Jadi di Cikini itu adalah jalur sepeda yang sudah dibangun sebelumnya, sebelum 2017 tapi sekarang ada revitalisasi trotoar, nah setelah trotoar dirapikan, akan dibangun kembali," ucap Syafrin di Blok G, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019).
Menurut dia, jika jalur sepeda di lokasi tersebut sudah dibangun kembali, maka akan terhubung dengan jalur sepeda fase 1.
"Dia akan terkoneksi dengan fase 1 (jalur sepeda), yang ke arah Diponegoro. Setelah dibangun trotoarnya, akan dicat ulang, dipasang kembali," kata dia.
Ia membantah bahwa Dinas Bina Marga DKI Jakarta tak berkoordinasi dengan dinasnya ketika melakukan pembongkaran jalur sepeda ini.
"Memang untuk pelebaran ini kan situasional, ada pekerjaan tambah kurang sekitar 10 persen. Dan ini masuk dalam pekerjaan tambah kurang oleh Bina Marga. Tapi bukan berarti tidak ada koordinasi, kita ada koordinasi," sambungnya.
Sebelumnya, sejumlah foto beredar di media sosial twitter soal jalur sepeda di Jalan Diponegoro, tepatnya di bawah jembatan Kereta Cikini yang dibongkar.
Foto-foto ini diunggah oleh akun @iina_surbakti dengan keterangan "Diponegoro, di bawah jembatan kereta Cikini, bongkar pasang dah kaya lego @aniesbaswedan," tulis akun tersebut.
Jalur sepeda tersebut dibongkar karena imbas pelebaran trotoar di wilayah Cikini.
Ia juga mempertanyakan mengapa jalur itu dibongkar padahal belum dua bulan dibangun.
"Bikin jalur sepeda belum 2 bulan udah kebongkar pelebaran trotoar. Apa ga pada ngobrol ya di Pemprov?," lanjutnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/11/19/18352081/pemprov-dki-jalur-sepeda-yang-dibongkar-di-cikini-dibuat-sebelum-2017