Salin Artikel

Pemkot Tangerang Genjot Akselerasi Pembangunan dengan Sistem E-Planning

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang memanfaatkan teknologi E-Planning untuk mempercepat proses pembangunan.

Walikota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, era digital merupakan era untuk membuat teknologi sebagai infrastruktur yang mempercepat pembangunan.

“E-Planning tidak cuma menjadi media, tapi juga benar-benar mempelajari infrastruktur (mempercepat pembangunan),” ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (3/12/2019).

Arief menekankan, Pemerintah Kota Tangerang harus mengedepankan efisiensi dan efektifitas dalam menyelenggarakan seluruh proses pembangunan dengan menerapkan sistem E-Planning.

Untuk membuat Kota Tangerang harus tetap menjadi tujuan investasi dan pembangunan, lanjut Arief, harus ada sarana maupun prasarana harus terbangun lebih baik. Gagasan tersebut kini hadir dalam sistem E-Planning.

Lewat sosialisasi penggunaan E-Planning tersebut, ini Arief berharap seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan asisten Ekbang Kesra di linkungan Kota Tangerang dapat memanfaatkan sistem E-Planning tersebut sebagai sarana percepatan pelayanan di lingkup pemerintahan Kota Tangerang.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Sugiharto Achmad Bagja menambahkan, dengan diadakan sosialisasi ini diharapkan kemampuan aparatur akan lebih baik.

Tujuan sosialisasi ini, lanjut Sugiharto sebagai informasi pembangunan daerah dalam rangka penyusunan perencanaan agar dapat disusun dengan cepat, mudah dan tepat waktu.

"Sehingga nantinya terdapat rumusan poin-poin prioritas pembangunan untuk tahun 2021 mendatang," jelas dia.

Kegiatan sosialisasi E-Planning untuk perencanaan pembangunan tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, bertempat di Ruang Al-Amanah Lt. 5, Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (3/12/2019).

Sosialisasi E-Planning tersebut, dihadiri 221 peserta yang berasal dari ASN kecamatan dan kelurahan se-Kota Tangerang, serta asisten Ekbang Kesra.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/03/16233041/pemkot-tangerang-genjot-akselerasi-pembangunan-dengan-sistem-e-planning

Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke