Salin Artikel

Kisah Warga Manggarai Menolong Putri, Korban Pencabulan Bapak Tirinya...

Setelah dua tahun memendam apa yang dialami, Putri akhirnya memberanikan diri mengungkapkan tindakan bejat bapak tirinya.

Putri tinggal di permukiman padat penduduk Manggarai, Jakarta Selatan.

Di ruangan berukuran 1,5 x 2 meter, ia berbagi ruang dengan empat orang lain, yakni bapak tirinya berinisial D, ibu kandungnya, dan dua saudara tirinya.

Mereka menyewa kamar kontrakan di lantai dua. Hawa panas terasa ketika Kompas.com mencoba masuk ke dalam kamar tersebut.

Di dalamnya ada kasur untuk satu orang, meja, laci pakaian, serta dua kipas angin yang terpasang di langit-langit kamar.

Di kamar tersebut D selalu mencabuli Putri.

D yang berprofesi sebagai satpam beraksi ketika istrinya dan dua anaknya sedang tidak ada di dalam kamar.

Di bawah ancaman, Putri tidak berdaya. Ia membisu atas tindakan keji D selama ini.

Selama ini, warga sekitar hanya tahu bahwa Putri hidup telantar. Ibu Putri yang bekerja, bisa pulang dua hari sekali.

"Saya kasihan. Kadang-kadang suka saya lihat jam 12 malam masih disuruh beli rokok sama bapaknya. Jadi jam 12 malam itu jalan kaki," kata Eko, ketua RT setempat saat ditemui di kediamannya, Senin (2/12/2019).

"Kadang kasihan juga kaya enggak diurus. Kadang tetangga kasih makan, kadang dikasih jajan," tambah Eko.

Belakangan, warga sempat curiga apa yang dialami Putri. Kecurigaan muncul lantaran korban selalu melebarkan kakinya ketika berjalan.

"Warga di RT 10 sempat curiga. 'Kok kamu kenapa kok jalannya begitu?' Anaknya bilang, 'saya enggak apa apa kok'," kata Eko.

Hingga akhirnya, Putri memberanikan diri bercerita kepada tetangganya pada Rabu (27/11/2019).

"Akhinya dia cerita sama salah satu warga. 'Kamu kenapa?' Akhirnya dia cerita dah sama salah satu warga. 'Kenapa sih bisik-bisik ?' kata warga. 'Saya diperkosa sama bapak saya', langsung geger itu," kata Eko.

Pengakuan Putri tersebut langsung menyebar dengan cepat. Warga berang.

Eko dan beberapa warga lain langsung membawa korban ke rumah sakit untuk diperiksa.

Namun, pihak rumah sakit menganjurkan untuk membuat laporan ke polsek terlebih dahulu.

"Pas diperiksa di polsek baru dia (korban) cerita semuanya," kata Eko.

Eko dan polisi berusaha menjemput D yang bekerja sebagai satpam di salah satu rumah sakit di kawasan Pondok Bambu.

Sedangkan warga berkumpul di sekitar kontrakan D.

"Sudah saya jalan ke Kasablanka ternyata orang keamanan telepon, 'Pak orangnya sudah tertangkap di rumah'," ujar Eko.

Rupanya, warga yang berkumpul langsung menghakimi D begitu sampai di rumah.

Polisi kemudian mengamankan pelaku dan membawanya ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Kemarahan warga lalu dilampiaskan kepada sang Ibu. Warga marah lantaran sang ibu seperti menelantarkan anak kandungnya sendiri.

"Ibunya tahu jika korban sering dianiaya, disundut. Kalau diperkosanya enggak tahu," kata Eko.

Setelah D tertangkap, warga sepakat untuk tidak memperbolehkan ibu tiga anak tersebut tinggal di lingkungan itu.

"Soalnya ibu-ibu di sini sudah gemas sama ibunya. Sepakat agar dia pindah saja," kata Eko.

Mereka lalu pindah beberapa hari setelah D tertangkap. Mereka pindah tidak terlalu jauh dari tempat semula.

Walaupun demikian, Putri masih kerap datang dan bermain di lingkungan kediamannya yang lama. Warga pun menerima dengan baik.

"Kadang masih suka main ke sini. Anaknya biasa aja, main kaya anak-anak yang lain," terang dia.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Polisi Andi Sinjaya Ghalib mengatakan, pihaknya sudah menahan D.

Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku melakukan aksi bejatnya sejak 2017. Dia melakukan aksinya ketika hanya berdua di dalam kamar dengan Putri.

Hal tersebut sekaligus membantah kabar yang beredar bahwa ibu kandung korban menyaksikan sendiri aksi bejat D.

"Tidak, jadi bukan di depan ibunya. Dilakukan setiap ibunya tidak ada di rumah. Justru ibu korban yang melapor ke polisi," jelas Andi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/03/18333761/kisah-warga-manggarai-menolong-putri-korban-pencabulan-bapak-tirinya

Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke