Selain gigi, ada pula pemeriksaan kesehatan lain yang dibantu oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pemeriksaan gigi dan kesehatan bagi penyandang disabilitas ini diselenggarakan mulai Rabu hingga Jumat (6/12/2019).
Tina Talisa, CMO dan Co Founder Klinikoo Dental Care atau perwakilan panitia mengatakan, kegiatan pemeriksaan gigi dan kesehatan itu dilakukan dalam rangka memeriahkan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada Minggu (1/12/2019) lalu.
Ia mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan agar para penyandang disabilitas dapat mengetahui kondisi kesehatan gigi dan kesehatan mereka. Apalagi menurut dia, kesehatan gigi perlu diperhatikan.
Pasalnya sebagian besar penyandang disabilitas kurang memperhatikan kesehatan gigi mereka. Bahkan sebagian dari mereka jarang untuk datang dan periksa gigi dan kesehatan ke dokter.
"Riset kesehatan daerah 2018 menujukan 57,6 persen masyarakat Indonesia punya permasalahan gigi dan mulut. Kita yakini bahwa teman-teman disabilitas kondisinya bisa lebih buruk dengan non-disabiltas karena akses dan tenaga kesehatan belum semua memiliki mind set kondusifitas oleh karena itu gagasan ini kita lakukan," ujar Tina di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu.
Tina mengatakan, untuk pertama kalinya pemeriksaan gigi dan kesehatan penyandang disabilitas itu diselenggarakan di stasiun MRT.
Menurut dia, pemeriksaan di stasiun MRT tersebut dapat mempermudah akses para penyandang disabilitas.
"Di stasiun MRT kan ada guiding bloknya untuk teman tuna netra. Penguna kursi roda juga ada lift hingga toilet ramah disabilitas. Jadi pilihan ini kita pilih yang mudah diakses dan mudah didatangi dan di dalamnya ramah disabiltas," kata Tina.
Disambut antusias masyarakat
Kegiatan pemeriksaan kesehatan dan gigi itu pun disambut antusias penyandang disabilitas. Mereka berbondong-bondong mengantre untuk memeriksa gigi dan periksa kesehatan.
Bahkan sampai saat ini tercatat ada lebih dari lima puluh penyandang disabilitas yang sudah memeriksakan gigi dan kesehatan mereka.
"Per hari kita targetnya mampu melayani sebanyak 50 pasien disabilitas. Total target kita sampai hari Jumat ada 150 pasien. Tapi kalo sampai 200 pasien kita masih sanggup,” kata Tina.
Tina mengatakan, ada dua dokter spesialis gigi dan perawatnya yang bertugas untuk memeriksa para penyandang disabilitas ini.
Mereka yang bertugas memeriksa gigi para penyandang disabilitas ini pun telah diberikan pembekalan sebelumnya.
Dengan begitu, penyandang disabilitas ini dapat dilayani dengan baik dan mereka merasa nyaman.
"Jadi kita ada dua dokter gigi dengan perawatnya yang sudah dikasih pembekalan tentang kesiapan dalam segi mindset dan cara berinteraksi dengan teman disabilitas. Sekarang itu yang penting jangan sampai kita yang non disabilitas ada rasa kasihan, cemas saat ketemu dengan teman-teman disabilitas," ucap Tina.
Adanya pemeriksaan gigi dan kesehatan itu pun disambut baik oleh para penyandang disabilitas. Salah satunya, Vincente Mariano yang mengatakan kegiatan ini patut diapresiasi.
Ia berharap kegiatan periksa gigi dan kesehatan penyandang disabilitas dapat menjadi kegiatan rutin dan diadopsi instansi lainnya.
"Kegiatan ini harus terus dilakukan di event-event setiap tahunnya apalagi di daerah terpencil. Sehingga kesehatan penyandang disabilitas bisa lebih diperhatikan lagi," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/04/18324651/sampai-jumat-penyandang-disabilitas-bisa-periksa-gigi-di-stasiun-mrt