Kepala Seksi Operasional Sudin PKP Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, jumlah masih bisa bertambah sebab jumlah itu berdasarkan laporan warga yang masuk hingga pukul 15.10 WIB.
"Hari ini sudah tujuh TKP sarang tawon kita evakuasi. Terakhir tadi sarang tawon di pohon Jalan Pulo Mas Raya. Sudah selesai dievakuasi tadi jam tiga. Itu sarang tawon ndas (Vespa Affinis)," kata Gatot saat dikonfirmasi, Rabu.
Gatot menambahkan, beberapa hari terakhir memang jumlah laporan sarang tawon yang meresahkan warga Jakarta Timur semakin meningkat.
Peningkatan terlihat pada November yakni 51 sarang yang dievakuasi. Berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya seperti, September 19 sarang dan Oktober 29 sarang.
Menurut dia, hal itu karena cuaca yang sudah mulai memasuki musim penghujan.
"Iya permintaan evakuasi sarang tawon meningkat akhir-akhir ini. Mungkin karena cuaca yah sudah masuk musim hujan, jadi lembab," ujar Gatot.
Adapun jumlah sarang tawon yang telah dievakuasi di Jakarta Timur terhitung dari awal tahun hingga Desember 2019 yakni 312 sarang.
Sarang tawon paling banyak dievakuasi di wilayah Kecamatan Cipayung yakni, 62 sarang. Hal itu diduga karena kondisi wilayah Cipayung yang banyak pepohonan besar dan cenderung teduh.
"Karena wilayah Cipayung ini masih banyak hutan kota, masih banyak taman dan kebun. Tawon itu kan banyak bersarangnya di pepohonan yang rimbun, atau kadang di rumah-rumah tua," ujar Gatot.
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/11/19093961/populasi-sarang-tawon-di-jakarta-timur-meningkat-diduga-karena-musim