Salin Artikel

KCI Ajak Komunitas Lebih Garang Lawan Pelecehan Seksual di KRL

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengajak para penumpang agar terus melawan tindakan pelecehan seksual yang terjadi di dalam kereta listrik (KRL).

Adapun upaya yang dilakukan KCI adalah menggandeng berbagai komunitas agar bergerak bersama dalam mensosialisasikan pencegahan pelecehan seksual.

Komunitas tersebut di antaranya komunitas perEMPUan dan komunitas pengguna Anker Twitter.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menyebutkan bahwa kampanye yang terus digalakkan bersama para komunitas bukan sekadar mencegah pelecehan seksual, tapi juga membangun keberanian dari korban ataupun saksi untuk melawan serta melaporkan pelaku pelecehan ke pihak berwenang.

"Tidak hanya lewat standing banner di 80 stasiun yang kami sebar, tapi melibatkan media sosial, kemudian komunitas agar mereka ajak pengguna berperan memerangi siapa saja yang lakukan pelecehan seksual," kata Anne pada saat diskusi di Stasiun Jakarta Kota, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (27/12/2019).

Bahkan menurut data internal KCI, korban pelecehan seksual yang melapor mengalami kenaikan jumlah dari tahun ke tahun.

"Dari catatan KCI, keberanian saksi maupun korban untuk melaporkan pelecehan yang dialami mulai terlihat. Dimana pada tahun ini tercatat ada 35 kasus dilaporkan meningkat dibanding Tahun 2018 dimana ada 34 kasus dan di Tahun 2017 hanya 18 kasus yang dilaporkan," ujar Anne.

Kampanye tidak hanya dilakukan dengan menggandeng komunitas, melainkan sosialisasi pencegahan pelecehan seksual.

Tapi kampanye juga disalurkan dalam bentuk gambar, yakni dalam standing banner baik di dalam gerbong maupun di area stasiun.

Hal ini dilakukan agar angka pelecehan seksual yang terjadi di KRL menurun, sebab menurut survei Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) pelecehan seksual di KRL menempati urutan ketiga dengan persentase sebesar 18,14 persen untuk jenis pelecehan seksual yang terjadi di moda transportasi umum.

Founder perEMPUan Rika Rosvianti menyebutkan, pelecehan seksual terjadi dalam bentuk fisik atau pun non fisik.

Dengan adanya kampanye dan sosialisasi, pencegahan pelecehan seksual dapat mudah dihambat. Terlebih korban dan saksi berani dalam mengungkap tindakan pelecehan tersebut.

"Pelecehan yang sering terjadi mulai dari bentuk verbal, fisik dan non fisik. Penting untuk masyarakat tahu beragam bentuk pelecehan ini agar dapat dipahami dan mau mengintervensi atau melaporkan saat mengetahuinya," kata Rika.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/12/27/22560821/kci-ajak-komunitas-lebih-garang-lawan-pelecehan-seksual-di-krl

Terkini Lainnya

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke