Salin Artikel

Trauma, Korban Terjepit Bus Damri: Saya Enggak Mau Ingat, Untung Saya Masih Hidup

TANGERANG, KOMPAS.com - Nurlela, perempuan yang terjepit antara pagar pembatas jalan dengan shuttle bus Damri di Bandara Soekarno-Hatta, mengaku trauma dengan kejadian yang menimpa dirinya pada Minggu (5/1/2020).

"Enggak, saya enggak mau ingat, untung saya masih hidup aja," kata dia saat ditemui Kompas.com di di klinik patah tulang Hj Ropiah di Jalan KH Hasyim Ashari, Nerogtog, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Selasa (7/1/2020).

Nurlela terlihat masih dalam kondisi lemah.

Wajah bagian kanannya memar dan membengkak. Tangannya dibalut perban kain dan beberapa bagian tangannya menghitam.

Dia sedikit bercerita pada Kompas.com bahwa kejadian yang menimpanya tersebut kemungkinan karena bus berjalan cepat di tikungan TOD Halte Shutle Bus Bandara Soekarno-Hatta.

"Kencang, biasanya kalau ada bus, ada lihat orang jalan busnya berhenti," kata Nurlela.

Sambil merintih terlihat menahan sakit, Nurlela yang bicara sambil berbaring di atas tempat tidur perawatan itu mengatakan bahwa jalur tersebut kerap dilewati pejalan kaki.

"Banyak, bukan saya doang yang pakai itu," kata dia.

Banyak orang menyeberang melewati jalur tersebut karena dianggap lebih dekat ketimbang berjalan menggunakan jalur pejalan kaki.

Lagi pula, kata dia, tidak ada rambu-rambu yang melarang jalan tersebut digunakan pejalan kaki.

"Satpamnya juga diam saja ngeliat orang-orang pada jalan dari sana," kata Nurlela.

Sebelumnya, Nurlela berhasil dievakuasi petugas keamanan TOD Bandara Soekarno-Hatta, Banten, setelah tubuhnya terjepit bus.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Ahmad Alexander mengatakan, Nurlela warga RT 03 RW 03 Kelurahan Poris Jaya, Kecamatan Batuceper, awalnya hendak ke kantornya di kawasan Bandara Soekarno-Hatta.

Kemudian, ia mengambil jalan dari gedung TOD melalui jalan yang merupakan pintu keluar shuttle bus Damri dengan posisinya menanjak.

Di sana tidak ada ruang untuk pejalan kaki.

"Pada saat bersamaan bus sudah dalam posisi berjalan, kemudian korban jatuh dan masuk di bawah badan bus," kata Alex.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/07/14452921/trauma-korban-terjepit-bus-damri-saya-enggak-mau-ingat-untung-saya-masih

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke