Salin Artikel

Warga Semanan Sebut Banjir Awal 2020 Terparah sejak 2007

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian wilayah Semanan, Jakarta Barat, sudah mulai surut pascabanjir yang melanda kawasan RW 001.

Setiyo (47), warga RT 003 RW001, terlihat sibuk membenahi rumahnya yang sejak 1 Januari 2020 terendam hingga setinggi 2 meter.

Saat ditemui Kompas.com, Setiyo mencoba kembali menceritakan banjir yang sempat menggenangi rumahnya.

"Kemarin persis tanggal 1 (Januari), dari sana hujan dan air langsung kemari," ucap Setiyo saat ditemui di depan rumahnya, Semanan, Jakarta Barat, Rabu (8/1/2020).

Air datang begitu cepat, membuat warga sekitar kaget. Bahkan Setiyo tak sempat menyelamatkan harta benda di rumahnya.

Hanya surat-surat berharga seperti ijazah, BPKB, dan STNK kendaraan yang diselamatkan Setiyo.

"Itu air cepat banget, benar-benar durasi air naik cepat sekali. Surat-surat alhamdulillah sebagian sih selamat, orang saya keluar itu saja sudah seleher," kata Setiyo sembari membersihkan lemari yang terendam.

Akibat banjir itu, Setiyo bersama tiga anak dan istrinya mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Sembari membersihkan sampah, Setiyo melanjutkan ceritanya. Kata dia, rumahnya baru bisa dibenahi sejak Senin (6/1/2020) petang karena air baru surut pada waktu itu.

"Saya ngungsi tujuh hari, ini baru surut, belum evakuasi semua ada yang kerendem. Sampah-sampah juga pada baru diangkutin semua ini sama petugas," ucap Setiyo.

Di lokasi RW 001, jalanan di gang-gang masih dipenuhi kendaraan bermotor milik warga, beberapa juga ada yang menjemur pakaian, kasur, serta sisa-sisa lemari dan kursi yang masih bisa dipergunakan.

Banjir terparah

Datangnya air yang cepat membuat Setiyo berspekulasi bahwa banjir kali ini yang terparah sejak 2007.

"Ini paling parah dari tahun 2007, sudah 12 tahun padahal, dan sudah ada kali-kali gede. Inilah tanggal 1 (Januari) air cepat banget masuk, semua kerendem sudah," kata Setiyo.

Lanjut Setiyo, adanya pengerukan dan pelebaran di kali-kali besar di wilayah Jakarta Barat dapat mengurangi dampak banjir.

Namun, pada 1 Januari 2020, Setiyo hanya bisa pasrah saat air banjir masuk ke rumahnya. Namun, yang terpenting menurutnya adalah keluarga yang masih selamat.

"Ya alhamdulillah, Mas, tapi anak-anak belum masuk sekolah ini seragam sama buku kan terendam," ucap Setiyo.

Sampai saat ini, para petugas PPSU, Dinas SDA, Dinas LH, dan Satpol PP bersama dengan warga mengambil sisa-sisa barang yang terdampak banjir.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/08/13171111/warga-semanan-sebut-banjir-awal-2020-terparah-sejak-2007

Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke