DEPOK, KOMPAS.com - Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat akan memanggil pihak sekolah dalam waktu dekat.
Pihak sekolah akan dimintai keterangan terkait insiden kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana di Subang, Jawa Barat, yang menewaskan sembilan siswa dan satu guru.
"Ketika kami rasa dari pihak kepala sekolah sudah memungkinkan (stabil), kami akan tindak lanjuti sesuai seperti apa yang kita sampaikan kemarin (memanggil pihak sekolah)," kata Ketua Yayasan SMK Lingga Kencana, Udjang Tadjudin kepada Kompas.com, Senin (13/5/2024).
Udjang menyampaikan, pemanggilan belum dilakukan hingga hari ini sebab pihaknya masih fokus pada penanganan korban dan berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Belum (panggil), karena kan kami masih sibuk dengan Jasa Raharja, dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok," ucapnya.
Baca juga: 3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok
Adapun pemanggilan pihak sekolah dinilai perlu untuk menelusuri sejauh mana legalitas Perusahaan Otobus (PO) yang digunakan SMK Lingga Kencana dalam perjalanan yang berujung maut itu.
"Melihat terkait advokasi, terkait legalitas Perusahaan Otobus (PO), travel, yang ada kerja sama dengan sekolah ketika proses kemarin memberangkatkan study tour (perpisahan)," jelas Udjang.
Oleh karenanya, pihak yayasan akan membuat tim kecil untuk menangani persoalan ini, sambil berkoordinasi dengan pihak sekolah dan panitia pelaksana.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan bus yang mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, Sabtu (11/5/2024) pukul 18.45, mengakibatkan 11 korban tewas.
Bus berpelat AD 7524 OG itu diduga mengalami rem blong. Saat memasuki salah satu jalan menurun di daerah Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, bus tiba-tiba oleng ke kanan hingga menyebrang ke jalur berlawanan dan menabrak mobil Feroza bernomor polisi D 1455 VCD.
Setelah menabrak mobil Feroza, bus terguling. Posisi ban kiri berada di atas, lalu bus tergelincir hingga menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan.
Lalu, bus terhenti usai menghantam tiang listrik di bahu jalan. Penumpang bus berserakan di jalan. Akibat dari kecelakaan ini 11 orang tewas, terdiri dari 9 siswa, 1 guru, dan 1 warga lokal.
Saat ini, korban tewas diketahui sudah dimakamkan seluruhnya.
Berdasarkan hasil olah TKP sementara, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan tidak menemukan jejak rem di lokasi kecelakaan maut pariwisata tersebut.
"Jadi, kalau kami lihat dari TKP yang ada, ini tidak ada jejak rem dari bus tersebut. Yang ada itu bekas ban, satu bagian, diduga itu ban kanan, ada beberapa meter di situ. Kemudian sampai akhir titik kejadian di depan sana menabrak tiang listrik," ujar Aan.
Namun dari temuan hasil olah TKP itu perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah penyebab peristiwa itu akibat rem blong atau ada faktor lainnya.
Baca juga: SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.