Salin Artikel

Pencuri yang Tusuk Pasutri di Tangerang Mengaku Butuh Uang Untuk Biaya Berobat Orangtua

TANGERANG, KOMPAS.com - SS, pencuri yang menusuk kedua korbannya mengaku mencuri karena membutuhkan uang untuk biaya berobat orangtuanya.

"Untuk berobat orang tua," kata pelaku SS di hadapan awak media di Polres Metro Tangerang Kota, Jumat (10/1/2020).

SS yang berprofesi sebagai pekerja serabutan itu menusuk FA dan MT yang merupakan kenalannya karena sudah tidak tahu harus mencari uang ke mana.

"Enggak tahu harus ke mana lagi," kata dia.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Heriyanto mengatakan, meskipun pelaku dan korban saling kenal, tidak ada motif balas dendam atau sakit hati.

"Tidak ada motif balas dendam," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, SS menusukkan gunting ke korban pertamanya FA sampai lima tusukan.

"Korban pertama mendapat lima tusukan," kata Sugeng.

Belum puas menyarangkan guntingnya ke korban pertama, pelaku menusukkan guntingnya ke korban kedua, TM, yang merupakan istri FA dengan dua tusukan.

Sugeng menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi pada 29 Desember 2019 sekitar pukul 03.00 WIB di toko milik FA.

Setelah menusuk para korban, pelaku kemudian meminta sejumlah barang berharga dan uang milik kedua korban.

"Pelaku berhasil mengambil uang Rp 2,5 juta dan satu handphone merek Samsung J2 Prime," kata Sugeng.

Setelah menusuk kedua korban, pelaku kemudian menyeret kedua korban ke dalam kamar dan kabur membuka pintu rolling door toko.

"Setelah pelaku pergi, korban FA meminta MT menghubungi adik kandungnya dan membawa kedua korban ke rumah sakit," jelas Sugeng.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/10/20465281/pencuri-yang-tusuk-pasutri-di-tangerang-mengaku-butuh-uang-untuk-biaya

Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke