Salin Artikel

Jejak Raja Keraton Agung Sejagat di Ancol, Lama Menghilang dan Berutang Rp 1,3 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu belakangan warga dihebohkan dengan kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah.

Kerajaan yang memiliki ratusan pengikut itu dipimpin oleh Toto Santoso sebagai rajanya.

Namun, Toto dan Ratunya bernama Fanni Aminadia ditangkap Polda Jawa Tengah karena dianggap melakukan penipuan.

Setelah ditangkap, baru diketahui bahwa Toto sebenarnya merupakan warga Ancol, Pademangan Jakarta Utara.

Kompas.com pun coba menelusuri kediaman Toto.

Di KTP-nya, Toto tinggal di Jalan Mangga Dua VIII RT 012/RW 005 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

Berdasarkan keterangan dari Ketua RT 012 Abdul Munaf, Toto tinggal di sebuah bedeng kayu berukuran di bantaran rel kereta api Stasiun Kampung Bandan.

Ia sempat mengontrak dan mengurus KTP di sana pada tahun 2011.

"Jadi dia bikin surat pengantar bikin KTP 2011. 2012 balik lagi, bikin KTP," kata Abdul kepada wartawan, Rabu (15/1/2020) malam.

Saat mengurus KTP, Toto mengaku memiliki toko kelontong di kawasan Angke, Jakarta Barat.

Namun ia tidak bisa memastikan apakah toko itu benar-benar ada.

Akan tetapi, meski telah mengurus KTP di sana, Toto terbilang jarang menetap di sana. Abdul mengatakan, Toto hanya sesekali muncul di kampung tersebut.

Keseharian Toto selama tinggal di Ancol

Selama mengontrak di Ancol, Toto disebut tidak pernah menyebarkan pengaruhnya kepada warga-warga sekitar.

"Enggak pernah sama warga sini mah," kata Abdul

Menurut Abdul, Toto bukanlah warga yang menonjol di kampungnya.

Toto disebut pribadi yang kalem. Interaksinya dengan warga sekitar biasanya hanya berupa tegur sapa.

Ketua RW 005, Puji Haryati menambahkan, Toto bahkan tidak pernah ikut dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan RW.

"Boro-boro, orang dia termasuk numpang alamat doang ini," ujar Puji.

Menghilang sejak tahun 2016

Pada tahun 2016, kebakaran melanda rumah-rumah ilegal yang ada di bantaran rel kereta api Kampung Bandan tersebut.

Kebakaran itu menghanguskan hampir seluruh rumah di sana, termasuk yang ditinggali Toto.

Sejak kebakaran tersebut, Toto tak pernah kembali lagi ke sana.

Lurah Ancol, Rusmin mengatakan, rumah-rumah yang sempat terbakar di lokasi itu tidak pernah lagi dibangun ulang.

"Pada tahun 2016 pernah kebakaran, dan terakhir tahun 2016 sudah tidak ada bangunan lagi, sudah rata, dan yang bersangkutan sudah tidak tinggal lagi di Kelurahan Ancol," ujar Rusmin.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, lahan tersebut kini sudah kosong tanpa bangunan.

Di samping rel kereta itu sudah dibangun tembok beton agar warga tak lagi membangun rumah di sana.

Rusmin juga menyampaikan, pihak Kelurahan akan berkoordinasi dengan Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menindak lanjuti status kependudukan Toto.

Punya utang Rp 1,3 miliar.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto menyebutkan pihaknya turut melakukan penelusuran terhadap Toto.

Dari hasil penelusuran mereka, diketahui bahwa Toto memiliki hutang sebesar Rp 1,3 miliar sewaktu tinggal di sana.

"Saudara Toto ini juga pernah melakukan peminjaman atau utang ke bank yang saat itu diketahui oleh Ketua RT berdasarkan keterangannya sekitar Rp 1,3 miliar," kata Budhi di Mapolres Metro Jakarta Utara, Kamis (16/1/2020).

Toto menggunakan KTP yang ia urus sewaktu pertama kali pindah ke Kampung Bandan tahun 2011.

Selain itu, Toto menjadikan sebuah ruko yang ada di daerah Jakarta Barat sebagai jaminan.

"(Kepemilikan ruko) ini sedang kami telusuri karena kami sendiri baru tahu dan baru melakukan penyelidikan setelah kejadian ini ramai," tutur Budhi.

Namun sejauh ini, pihak bank tidak pernah melaporkan terkait peminjaman uang tersebut ke polisi.

Adapun Toto dan ratunya bernama Fanni Aminadia ditahan oleh Polda Jawa Tengah karena dianggap melakukan penipuan.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel menyebutkan Toto dan Fanni telah ditetapkan sebagai tersangka karena menarik dana dari masyarakat dengan menggunakan tipu daya.

"Dengan simbol-simbol kerajaan, tawarkan harapan dengan ideologi, kehidupan akan berubah. Semua simbol itu palsu," kata Rycko.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/17/09102401/jejak-raja-keraton-agung-sejagat-di-ancol-lama-menghilang-dan-berutang-rp

Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke