"Para korban sampai di RSUD Depok pada pukul 09.30 WIB dan langsung ditangani oleh petugas medis kami," kata Direktur RSUD Depok, Devi Maryori, di Depok, Minggu (19/1/2020), seperti dikutip Antara.
Dia mengatakan, setelah diberikan penanganan, korban yang mengalami luka ringan akan dipersilakan pulang.
Namun, kata dia, jika hasil pemeriksaan menunjukkan ada korban masih harus dirawat, maka akan dirawat.
Ia menambahkan, 13 korban tersebut terdiri atas tiga anak-anak dan 10 orang dewasa. Sedangkan 24 korban lainnya masih dirawat di beberapa rumah sakit lainnya.
"Sebanyak 24 orang tersebar di beberapa rumah sakit, antara lain Rumah Sakit Universitas Indonesia, Rumah Sakit Hermina, Rumah Sakit Mitra Keluarga, dan Rumah Sakit Sentra Medika," katanya.
Para korban yang selamat juga dirawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dengan jumlah 32 orang.
"Para pasien tersebut sudah tiba dan sedang ditangani oleh tim medis RSUI," kata pimpinan Humas RSUI Kinanti.
Ia mengatakan para korban selamat tersebut akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di RSUI.
Tim kesehatan RSUI akan melakukan triase di Instalasi Gawat darurat (IGD) terlebih dahulu untuk melihat kondisi korban.
"Jika ada indikasi akan dilakukan penanganan lebih lanjut dan berkoordinasi dengan sistem penanggulangan pasien gawat darurat (SPGDT) Kota Depok," katanya.
Ia mengatakan, tim kesehatan RSUI dan sarana prasarana yang dibutuhkan telah disiapkan, termasuk apabila dibutuhkan tindakan pembedahan.
Kecelakaan lalu lintas tunggal atas bus yang membawa rombongan pariwisata kader posyandu, warga Kota Depok, terjadi di Kampung Nagrok, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (17/1).
Dalam kecelakaan tersebut, delapan korban meninggal dunia yang merupakan kader posyandu di wilayah Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/19/15555271/rsud-depok-rawat-13-korban-kecelakaan-bus-di-subang