Unjuk rasa bakal digelar terkait penolakan serikat kerja terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law.
"Kita sudah siapkan sebanyak 6.013 personel gabungan TNI dan Polri untuk mengamankan demo tersebut," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi.
Dikonfirmasi terpisah, Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar mengatakan, rekayasa lalu lintas di sekitar gedung DPR RI akan diberlakukan situasional.
"Untuk rekayasa lalu lintas, nanti sifatnya situasional," ungkao Fahri.
Aksi unjuk rasa serikat pekerja tersebut tidak hanya dilakukan di Jakarta.
Aksi serupa juga digelar di sejumlah kota besar di seluruh Indonesia seperti di Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Barat hingga Jawa Timur.
Presiden Konferensi Serikat Pekerjaan Indonesia (KSPI) Saiq Iqbal menjelaskan enam alasan penolakan dari serikat buruh terkait dengan RUU Omnibus Law, yakni menghilangkan upah minimum, menghilangkan pesangon, dan fleksibilitas pasar kerja atau penggunaan outsourcing dan buruh kontrak diperluas.
Alasan lainnya adalah lapangan pekerjaan yang tersedia berpotensi diisi Tenaga Kerja Asing (TKA) unskill, jaminan sosial terancam hilang, dan menghilangkan sanksi pidana bagi pengusaha.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/01/20/09114891/6000-personel-gabungan-amankan-demo-buruh-di-depan-gedung-dpr-ri-hari-ini