Kepala Puskesmas Sangiang, Kota Tangerang dokter Setiyawan mengatakan banyak korban banjir mengeluhkan gangguan pencernaan dan penyakit kulit.
"Kebanyakan pasien berobat seperti batuk, pilek, mual muntah mencret gatal-gatal," kata dia saat ditemui di Posko Banjir Masjid Jami Al Jihad RW 08 Kelurahan Periuk Kota Tangerang, Kamis (6/2/2020).
Dokter yang akrab disapa Wawan tersebut juga mengatakan ada sekitar 90 sampai dengan 100 warga yang berobat sejak posko tersebut dibuka.
Di Kelurahan Periuk Kota Tangerang sendiri, posko kesehatan bersamaan dengan posko banjir di Masjid Jami al Jihad mulai dibangun pada Senin (3/2/2020) lalu.
Banjir di RW 08 Kelurahan Periuk juga baru terjadi setelah tanggul jebol pada senin lalu.
"Posko ini kita dirikan mulai dari senin 24 jam ful kita layani," kata Wawan.
Wawan juga mengatakan posko akan dibuka selama kurang-lebih 7 hari. Namun apabila masih diperlukan, keberadaan posko kesehatan di masjid Jami Al Jihad akan terus dibuka.
"Kita laksanakan selama 7 hari ke depan kita perpanjangan apabila diperlukan," kata dia.
Adapun Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Mulyani mengatakan, pemkot Tangerang juga menyediakan 30 petugas kesehatan yang secara bergiliran melakukan jemput bola ke lokasi pengungsian dan rumah warga yang sakit.
Beberapa posko kesehatan yang dibuka sudah menangani 223 pasien dengan rincian penyakit Dermatitis (Eksim Kulit) sebanyak 73 orang.
"Selain itu ada infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) sebanyak 62 orang, Chepalgia (Sakit Kepala) sebanyak 53 orang, Mialgia sebanyak 24 orang, Gastritis (Radang Lambung) sebanyak 10 orang dan Diare sebanyak 1 orang," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/06/14402771/korban-banjir-kota-tangerang-mulai-terserang-penyakit