Salin Artikel

Dua Dosen Ditangkap Disangka Cemarkan Nama Baik Rektor Unima

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, tersangka FJR dan JSR merupakan dosen UNIMA dan dosen di LSM Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI).

Julyeta diketahui melaporkan kedua tersangka karena keduanya menggunggah foto ijazah S3 sang rektor yang diedit di media sosial, Facebook.

Keduanya juga menuliskan keterangan seolah-olah gelar doktor Julyeta adalah palsu.

"Pelapor tidak terima dengan unggahan kedua tersangka di Facebook. Dia merasa difitnah dan dicemarkan nama baiknya," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (18/2/2020).

Selain itu, lanjut Yusri, kedua tersangka juga menggelar aksi demo di depan Istana Negara, kantor Ombudsman Republik Indonesia, dan Kementerian Ristek Dikti untuk mencopot jabatan Julyeta sebagai rektor selama tahun 2016 hingga 2019.

Keduanya mengerahkan massa dalam menggelar aksi demo tersebut. Alasan tuntutan pencopotan itu karena dugaan ijazah palsu sang rektor.

"Kemudian setelah demo, yang bersangkutan kembali memposting di medsos, Facebook, dengan menggunakan akun tersangka sendiri. Mereka memposting tentang ijazah rektor tersebut," ungkap Yisri.

Polisi pun menyelidiki laporan Julyeta atas kasus dugaan pencemaran nama baik itu. Berdasarkan hasil penyelidikan, ijazah S3 Julyeta terbukti asli.

Sehingga, polisi menangkap kedua tersangka yang diduga memprovokasi massa untuk mencemarkan nama baik sang rektor.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 310 KUHP Juncto Pasal 311 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Ancaman hukumannya adalah 7 tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/18/22274701/dua-dosen-ditangkap-disangka-cemarkan-nama-baik-rektor-unima

Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke