Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Kompas.com - 08/05/2024, 14:38 WIB
Baharudin Al Farisi,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan, fasilitas kesehatan di Ibu Kota dapat memberikan pengobatan ke pasien tuberkulosis (TBC) yang bukan ber-KTP Jakarta. 

Jika ada warga non Jakarta yang berobat ke Ibu Kota, Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bakal bersurat ke kepala daerah terkait sebagai pemberitahuan.

“Saya minta, tugasnya Puskesmas, atau RSUD, atau naik ke dinas, jika nanti ditemukan warga, baik itu warga kita atau warga non KTP DKI yang berobat di DKI Jakarta, kita suratkan wali kotanya, kita suratkan bupatinya,” kata Heru saat memberikan sambutan di Perpustakaan Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024).

“Bahwa si A berobat di RSUD ini, di Puskesmas ini, sudah ditangani dengan baik, diberikan obat tipe ini,” ucap Heru melanjutkan.

Selain pemberitahuan, kata Heru, surat tersebut juga memuat anjuran untuk para kepala daerah kawasan aglomerasi agar peduli dengan warganya yang mengidap TBC.

Baca juga: UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Menurutnya, Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ) mengamanatkan bahwa salah satu tugas Dewan Kawasan Aglomerasi DKJ ialah menuntaskan persoalan TBC.

“Agar Pak Bupati atau Kepala Dinasnya membantu memberikan semangat, mengawasi, dan healing. Jadi, wajib ya, mulai hari ini,” tegas Heru.

Heru pun mengingatkan jajaran tenaga kesehatan agar tidak menolak pasien TBC yang bukan ber-KTP DKI untuk berobat di Jakarta.

“Kita obati dengan baik, kita rawat, jangan ditolak. Wajib tugasnya memberitahu. Dengan adanya surat seperti itu, kita tahu berapa banyak warga DKI atau non DKI yang berobat di Jakarta,” ujarnya.

Heru menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta menemukan 60.420 kasus TBC pada tahun 2023.

“59.217 di antaranya merupakan kasus TBC sensitif, dan 1.203 atau dua persennya, adalah kasus TBC resistensi atau kebal obat,” ujar Heru.

Dari kasus TBC sensitif ini, sebanyak 86 persen sudah memulai pengobatan.

“(Angka itu melebihi) target nasional, 95 persen. Angka keberhasilan pengobatan TBC sensitif obat pada tahun 2022 adalah 81 persen,” kata Heru.

“Percuma, kalau TBC di Jakarta menurun, tapi di daerah lain, bupati, wali kota, gubernurnya tidak care terhadap TBC,” pungkas dia.

Baca juga: Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menghitung Bulan Pemindahan Ibu Kota Negara, DKI Berubah Jadi DKJ Saat HUT ke-79 RI

Menghitung Bulan Pemindahan Ibu Kota Negara, DKI Berubah Jadi DKJ Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan Vina, Hotman Paris: Kami Belum Bisa Pastikan

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan Vina, Hotman Paris: Kami Belum Bisa Pastikan

Megapolitan
Akhir Tragis Bandar Narkoba di Pondok Aren, Tewas Membusuk Dalam Toren Air Usai Kabur dari Kejaran Polisi

Akhir Tragis Bandar Narkoba di Pondok Aren, Tewas Membusuk Dalam Toren Air Usai Kabur dari Kejaran Polisi

Megapolitan
Keluarga 'Vina Cirebon' Buka Suara: Tak Terima 2 DPO Dihapus dan Pertanyakan Pegi sebagai Tersangka

Keluarga "Vina Cirebon" Buka Suara: Tak Terima 2 DPO Dihapus dan Pertanyakan Pegi sebagai Tersangka

Megapolitan
Soal Perubahan DKI Jadi DKJ, Akan Ada Pelepasan Bendera dari Monas ke Istana IKN

Soal Perubahan DKI Jadi DKJ, Akan Ada Pelepasan Bendera dari Monas ke Istana IKN

Megapolitan
Panca Dihantui Rasa Takut dan Bersalah Usai Bunuh Empat Anak Kandungnya di Jagakarsa

Panca Dihantui Rasa Takut dan Bersalah Usai Bunuh Empat Anak Kandungnya di Jagakarsa

Megapolitan
Panca Pembunuh Empat Anak Kandung Tak Pernah Dijenguk Keluarga sejak Dijebloskan ke Penjara

Panca Pembunuh Empat Anak Kandung Tak Pernah Dijenguk Keluarga sejak Dijebloskan ke Penjara

Megapolitan
Banjir Kritik Program Tapera: Gaji Pas-pasan, Dipotong Lagi padahal Tak Berniat Beli Rumah

Banjir Kritik Program Tapera: Gaji Pas-pasan, Dipotong Lagi padahal Tak Berniat Beli Rumah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 30 Mei 2024

Megapolitan
Misteri Mayat Dalam Toren Terungkap: Korban adalah Bandar Narkoba yang Bersembunyi dari Polisi

Misteri Mayat Dalam Toren Terungkap: Korban adalah Bandar Narkoba yang Bersembunyi dari Polisi

Megapolitan
BPBD DKI: Jakarta Rugi Rp 2,1 Triliun akibat Banjir

BPBD DKI: Jakarta Rugi Rp 2,1 Triliun akibat Banjir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Lima Terpidana Sebut Bukan Pegi Pembunuh Vina | Soal Mayat Dalam Toren, Masih Hidup saat Terendam Air

[POPULER JABODETABEK] Lima Terpidana Sebut Bukan Pegi Pembunuh Vina | Soal Mayat Dalam Toren, Masih Hidup saat Terendam Air

Megapolitan
Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com