Salin Artikel

Pemerintah Bongkar Jamban Apung di Pulau Kelapa

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat di Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu, Kabupaten Kepulauan Seribu, membongkar jamban-jamban apung yang ada di wilayah mereka.

Kepala Seksi Pemerintah Pulau Kelapa Muslim mengatakan, setidaknya ada lima titik jamban apung yang mereka bongkar, Rabu (19/2/2020) kemarin.

"Ada 3 titik jamban apung yang ditertibkan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut. Dua titik di RW 03 dan 1 titik di RW 02," kata Muslim saat dikonfirmasi, Kamis (20/2/2020).

Sebanyak 12 petugas gabungan dari Kelurahan Pulau Kelapa terjun dalam pembongkaran jamban apung tersebut.

Muslim menyampaikan, penertiban ini dilakukan guna menciptakan lingkungan yang bersih dan rapi sehingga menarik wisatawan datang ke sana.

"Selain itu ini juga bentuk pembelajaran pada masyarakat yang tinggal di pulau untuk mengubah kebiasaan yang lebih baik lagi," ucap Muslim.

Sementara itu Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad menyebutkan penggunaan jamban apung tidak sesuai dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Pasalnya, penggunaan jamban apung mengganggu kesehatan tubuh dan memiliki efek buruk seperti mencemari air, menyebabkan kurang gizi, menyebabkan penyakit, hingga menyebabkan kematian.

"Tidak boleh ada lagi jamban liar di tepi pantai atau tempat-tempat yang bukan seharusnya. Kita akan lakukan penertiban,” ungkap Husein.

“Setiap rumah harus ada jamban, sehingga PHBS dapat diwujudkan di Kepulauan Seribu,” sambung dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/20/18565961/pemerintah-bongkar-jamban-apung-di-pulau-kelapa

Terkini Lainnya

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke