Salin Artikel

Corona di Indonesia, Apa Bedanya Status Orang dalam Pemantauan dan Pengawasan?

JAKARTA, KOMPAS.com - Merebaknya virus corona (COVID-19) di DKI Jakarta, membuat pemerintah hingga masyarakat harus lebih berhati-hati.

Terdapat beberapa istilah yang kerap dipakai baik oleh Kementerian Kesehatan hingga Dinas Kesehatan untuk menyebut orang yang baru diduga terinfeksi.

Dua istilah yang sering dipakai adalah status orang yang berada di dalam pengawasan dan pemantauan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan pemantauan ditujukan kepada orang yang memiliki riwayat infeksi dan suhu tubuh hangat.

"Selain itu, mereka yang baru pulang dari negara-negara China, Singapura, atau Malaysia (atau negara- negara yang telah terinfeksi lainnya) juga ikut dipantau," ucap Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020).

Warga yang dalam pemantauan hanya diisolasi di rumah atau dirawat di rumah sakit non-rujukan.

Adapun, pengawasan ditujukan kepada orang dalam pemantauan yang gejalanya bertambah dengan adanya sesak napas.

Orang mulai menunjukan gejala ini akan dibawa ke rumah sakit dan langsung diisolasi. Pasien yang diisolasi ini juga dikenal sebagai suspect.

"Pasien yang di dalam pengawasan disebut dalam bahasa inggris sebagai suspect," kata dia.

247 orang dalam pemantauan

Catatan Kompas.com, ada 247 orang yang saat ini masuk dalam kategori pemantauan terkait virus corona di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

Rinciannya, di Jakarta ada 136 orang yang dipantau hingga Senin siang kemarin. Dari angka tersebut, 115 sudah dinyatakan sehat dan 21 orang masih dipantau Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Sementara di Bekasi, saat ini ada 18 orang yang berada dalam pemantauan Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

Di Depok, ada 73 orang yang kini dalam pemantauan Pemerintah Kota Depok terkait penyebaran virus corona.

Mereka merupakan para petugas medis yang sempat berinteraksi dengan dua pasien yang kini positif menderita Covid-19. Kedua pasien itu sempat berobat di RS Mitra Keluarga Depok sebelum akhirnya dipindahkan ke RSPI Sulianti Saroso.

Terakhir, di Kota Tangerang, ada 20 orang yang dalam pemantauan Pemerintah Kota Tangerang.

36 orang dalam pengawasan

Selain orang dalam pemantauan, khusus di Jakarta, ada pula 36 orang yang masuk kategori pengawasan dan sudah menjalani pemeriksaan laboratorium per kemarin siang.

Hasilnya, 28 orang dinyatakan tidak terjangkit virus corona.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menuturkan, 11 orang lainnya masih dirawat di tiga rumah sakit rujukan, yakni RSPI Sulianti Saroso, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, dan Rumah Sakit Persahabatan.

Widyastuti tidak menjelaskan apakah 11 orang tersebut dinyatakan terjangkit Covid-19 atau tidak.

"11 (orang) masih dilakukan perawatan," ucap Widyastuti, kemarin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/03/19045401/corona-di-indonesia-apa-bedanya-status-orang-dalam-pemantauan-dan

Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke