JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria berinisal ZL (43) tewas tertusuk di sebuah kafe di Jalan Enggano, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (6/3/2020) dini hari.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, sebelum ditusuk, ia terlibat cekcok dengan AD, yang belakangan diketahui merupakan anggota TNI aktif.
Budhi menduga kala itu, AD menusuk ZL tanpa ada rencana.
Penusukan itu diduga berawal dari kesalahpahaman antara pelaku dengan korban.
"Memang tidak ada direncanakan makanya kami dari awal menyampaikan bahwa ini adalah kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia," ujar Budhi, Sabtu (7/3/2020).
Pelaku dan korban merupakan pengunjung Cafe Dream di Tanjung Priok.
Kemudian, terjadi keributan antara keduanya yang berlanjut sampai ke area parkir.
Saat itu, pelaku mengambil benda tajam dari kendaraannya dan menusuk korban di bagian perut
"Pada saat cekcok di lapangan parkir kemudian tersangka mengambil sesuatu dari kendaraan dia, kemudian ditusuk kepada korban," kata Budhi.
Setelah tertusuk, ZL sempat dibawa teman-temannya ke RSUD Koja, Jakarta Utara guna mendapat pertolongan pertama.
Namun, nyawanya tidak tertolong dan ZL meninggal dunia.
Setelah itu, kurang dari 24 jam, pelaku berinisial AD tersebut ditangkap polisi.
"Dalam waktu kurang dari 24 jam, tepatnya sekitar 6 jam kami sudah menemukan dan mengamankan tersangka," ucap Budhi.
Dikutip dari Tribun Jakarta, penangkapan terhadap AD dilakukan enam jam setelah peristiwa penusukan.
Setelah menusuk korban, pelaku kembali ke kesatuannya.
Polisi lantas berkoordinasi dengan Sub Detasemen Polisi Militer (Subdenpom) untuk datang ke kesatuan tersebut.
AD ditangkap tanpa ada perlawanan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/07/20104111/penusukan-pria-di-tanjung-priok-oleh-oknum-tni-bermula-dari