Salin Artikel

Polisi Tangkap Mafia Jual Beli Tanah di Jakarta

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jerry Siagian mengatakan, tersangka bernama Mardani ditangkap pada awal Maret lalu, setelah dilaporkan oleh salah satu korban bernama Maman Suherman.

Saat ini, lanjut Jerry, polisi masih memeriksa Mardani guna mengungkap keterlibatan tersangka lainnya dalam sindikat mafia jual beli tanah.

"Iya benar (ada oknum sindikat mafia tanah yang ditangkap). Saat ini masih diperiksa," kata Jerry saat dikonfirmasi, Rabu (18/3/2020).

Dikonfirmasi terpisah, korban Maman Suherman menceritakan awal penipuan jual beli tanah itu.

Peristiwa itu berawal ketika dia ingin membeli lahan kosong seluas 6 hektar di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

Korban mendapatkan informasi bahwa pemilik lahan kosong itu adalah tersangka Mardani.

Setelah bertemu tersangka, korban diminta membayarkan uang senilai Rp 100 juta terlebih dahulu guna pengurusan surat-surat jual beli tanah.

"Tapi kami melobi untuk membayar secara bertahap (Rp 100 juta) agar bisa tetap kontak dengan dia (Mardani). Selain itu, status tanahnya juga belum jelas," ungkap Maman.

Maman membayarkan uang senilai Rp 64 juta terlebih dahulu. Sebelum melunasi uang Rp 100 juta sesuai permintaan tersangka, Maman mencari tahu kepemilikan tanah tersebut.

Faktanya, tanah tersebut bukan milik tersangka. Tanah itu milik ayah tersangka dan rekannya bernama Fauzi.

Bahkan, sang pemilik tanah tak pernah berniat menjual lahan kosong itu.

"Saat mau meminta uang yang telah ditransfer untuk dikembalikan, dia (Mardani) malah menghilang. Oleh karena itu, saya langsung melaporkan ke polisi," ujar Maman.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/18/21202121/polisi-tangkap-mafia-jual-beli-tanah-di-jakarta

Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke