Salin Artikel

Dilarang Bawa Penumpang, Pengendara Ojol Kesulitan Modal untuk Beralih Layanan Pesan Antar

JAKARTA, KOMPAS.com - Kalangan pengendara ojek dalam jaringan di Jakarta dan sekitarnya terkendala masalah permodalan untuk beralih ke layanan pesan antar usai penutupan akun pengangkutan penumpang.

Hal tersebut disampaikan Ketua Presidium Nasional Gabungan Roda Dua (Garda), Igun Wicaksono, mengomentari soal penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta terhadap penghasilan ojol.

"Terus terang 70-80 persen ojol di Jabodetabek memiliki sumber pendapatan dari angkut penumpang, sedangkan untuk beralih ke pengantaran barang butuh modal," kata Igun di Jakarta, Jumat (10/4/2020), sebagaimana dikutip Antara.

Modal yang dimaksud berupa dana talangan untuk membeli pesanan konsumen berupa makanan atau barang belanjaan.

Sementara tidak semua pengendara ojol memiliki dana talangan untuk beralih dari pengantaran penumpang ke barang.

Igun mengkritisi kebijakan penutupan akun pengangkutan penumpang di seluruh aplikasi layanan imbas pemberlakuan PSBB mulai hari ini.

Menurut dia, kebijakan itu belum diiringi kompensasi yang jelas terhadap nasib pengendara ojek daring.

"Salah satu tuntutan kami ke pemerintah adalah kompensasi selama PSBB senilai Rp100 ribu per hari untuk mengganti pendapatan kami selama mengangkut penumpang serta memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Igun.

Pengendara ojol, Ricky Riyandi Hermawan (38) mengaku tidak mempersoalkan penutupan akun pengangkutan penumpang.

"Saya memang sudah setahun terakhir fokus pada layanan Go-Food, Go-Send, Go-Shop dan Go-Mart, jadi tidak begitu terpengaruh penutupan aplikasi Go-Ride," kata dia.

Ricky mengatakan, permintaan konsumen terhadap jasa antar barang sejak Jumat pagi justru meningkat hingga 70 persen dari hari normal.

"Saat situasi normal biasanya saya cuma dapat satu atau dua kali permintaan antar barang, tapi dari pagi tadi saya sudah antar sepuluh kiriman barang," kata Ricky.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/10/19492941/dilarang-bawa-penumpang-pengendara-ojol-kesulitan-modal-untuk-beralih

Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke