Salin Artikel

Fakta Kasus Pemerkosaan Perempuan Keterbelakangan Mental oleh 3 Sekuriti di Kalideres

JAKARTA, KOMPAS.com - SP (21) mengalami depresi berat usai diperkosa secara bergilir oleh tiga pria, yakni BH (24), EEM (24), dan AP (21).

Pemerkosaan pertama dilakukan di sebuah kamar indekos di kawasan Kalideres, kedua di hotel di kawasan Mangga Dua.

Tiga pria tersebut tega melampiaskan nafsu bejatnya kepada SP yang memiliki keterbelakangan mental.

Berikut kronologi pemerkosaan dan juga fakta-fakta yang ada.

1. Korban diajak jalan-jalan

Awal mula kasus terjadi saat SP sedang berjalan di sekitar rumahnya di kawasan Kamal, Kalideres pada Minggu (7/6/2020) silam.

Kala itu dua pelaku yang menggunakan satu sepeda motor bertemu dan mengajak SP jalan-jalan.

"Kebetulan ketemu dengan dua orang, tersangka satu dan tersangka dua karena mereka mengendarai sepeda motor diajaklah korban ini dibonceng bertiga naik sepeda motor," kata Kapolsek Kalideres H. Slamet saat jumpa pers, Senin (22/6/2020) petang.

Mereka bertiga jalan-jalan di sekitaran Kalideres hingga ke daerah perbatasan Jakarta Barat-Tangerang yakni Dadap atau mengarah ke bandara.

Menjelang malam, bukannya mengembalikan SP ke rumahnya, dua pria yang bersama SP justru mengajak ke salah satu kamar indekos yang berada di jalan Prepetan Dalam RT 02/RW 09, Kamal, Kalideres pada pukul 23.00 WIB.

Korban diajak masuk ke dalam kamar pelaku dan diperkosa.

SP sempat berteriak agar orang lain mendengar. Namun, dentuman musik di kamar kost membuat suara SP tak terdengar.

Bahkan pelaku juga menutup mulut SP dengan tangan. Korban diperkosa tiga pelaku secara bergantian.

Belum puas, dua pelaku membawa SP pergi dari kamar indekos. Tujuannya adalah salah satu tempat penginapan di Mangga Dua.

Di hotel tersebut, dua tersangka kembali melakukan pelecehan seksual.

Setelah menginap, SP diantar ke tempat saat pertama kali bertemu dengan tersangka.

"Setelah kurang lebih jam 6 pagi diajak kembali dan korban diturunkan ke jalan pada saat itu mereka bertemu," ucap Slamet.

2. Pelaku bekerja sebagai petugas kemananan

Bukan main-main, ketiga pelaku bekerja sebagai petugas keamanan salah satunya di rumah sakit swasta di kawasan Kalideres.

"Kebetulan ketiga pelaku adalah sekuriti, pekerjaan sekuriti di salah satu rumah sakit swasta di Kalideres," ucap Slamet.

Bahkan, sebelum memperkosa ketiga pemuda terlebih dahulu meminum anggur merah. Saat kondisi setengah sadar itu, mereka melakukan aksi bejat.

3. Korban ketebelakangan mental dan depresi berat

Slamet mengatakan korban yakni SP memiliki keterbelakangan.

"Perlu rekan-rekan ketahui terhadap korban agak ada keterbelakangan sudah koordinasikan untuk pendampingan dan sudah dilakukan pemeriksaan secara psikologis," kata Slamet.

Bahkan saat diperiksa lebih lanjut, SP tampak sulit menceritakan kronologi dan keterangan yang dialaminya.

Hal ini karena depresi berat yang dideritanya usai diperkosa oleh tiga pemuda.

"Tapi keterbelakangan tidak terlalu kelihatan kalau lihat sepintas enggak terlihat. Sekarang ditanya susah kayaknya tekanan berat lah diajak ngomong susah," ucap Slamet.

Dalam kasus ini polisi mengamankan barang bukti satu potong celana dalam warna pink, satu kaos panjang warna merah, satu celana panjang abu-abu.

"Terhadap tiga tersangka sudah dilakukan penahanan disangkakan pasal pemerkosaan 285 KUHP atau 286 KUHP dengan ancaman 12 tahun penjara," tambah Slamet.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/23/08072731/fakta-kasus-pemerkosaan-perempuan-keterbelakangan-mental-oleh-3-sekuriti

Terkini Lainnya

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke