Meski telah diperbolehkan menggelar KBM secara tatap muka, tidak semua sekolah menjalani hal tersebut.
Bahkan sekolah yang dijadikan role model atau percontohan bagi sekolah lain terkait protokol pencegahan Covid-19, rata-rata juga belum menyelenggarakan KBM tatap muka.
Ada empat sekolah menjadi role model, yakni Sekolah Victory Plus, Al-Azhar, SD Jakasampurna 6 dan SMPN 02 Kota Bekasi. Dari empat sekolah, hanya Sekolah Victory plus yang sudah menjalani KBM tatap muka.
Sementara, SMPN 02 memilih untuk tetap menggelar KBM online atau daring (dalam jaringan) untuk saat ini.
Kepala Sekolah SMPN 02 Kota Bekasi Syamsu mengatakan, pihak sekolah masih mengikuti Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri.
Sebagai informasi, SKB empat Menteri berisi pembelajaran tatap muka yang dipriortiaskan pada zona hijau dan dimulai dari SLTA sederajat SMP sederajat dan menyusul kemudian SD dan PAUD.
Syamsu mengatakan, saat ini pihaknya masih lakukan proses persiapan protokol pencegahan Covid-19 untuk kembali lakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
Sebab untuk diizinkan kembali lakukan proses belajar mengajar secara tatap muka, pihak sekolah harus menyiapkan proposal bukti telah melakukan protokol pencegahan Covid-19. Namun, hingga kini SMPN 02 belum mengajukan proposal pencegahan Covid-19.
Salah satu persyaratan pembuatan proposal, pihak sekolah harus membuat jejak pendapat orang tua yang mengizinkan atau tidak mengizinkan anaknya ikut belajar tatap muka.
Hasilnya, 61 persen orangtua setuju dengan KBM tatap muka, sisanya orangtua memilih untuk belajar daring.
Oleh karena itu, pihak sekolah tidak menggelar KBM tatap muka pada hari pertama sekolah.
Meski demikian, sekolah telah menyiapkan tiga mode belajar, yakni mode daring (dalam jaringan), mode luar jaringan (luring) atau tatap muka, dan mode kombinasi antara luring dan daring.
Sehingga jika ada orangtua yang tidak berkenan anaknya ikut belajar tatap muka di masa pandemi ini bisa mengikuti mode belajar daring maupun kombinasi.
Sekolah yang gelar KBM tatap muka
Beda halnya, SMAN 02 Kota Bekasi memilih menggelar KBM secara tatap muka pada hari pertama tahun ajaran baru 2020/2021.
KBM tatap muka yang diselenggarakan SMAN 02 hanya untuk pembukaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
KBM tatap muka ini bertujuan agar guru dan siswa-siswi baru bisa kenal langsung satu sama lain.
Kegiatan pembukaan MPLS hanya diikuti dengan upacara yang dilakukan oleh siswa-siswi baru dan guru. Ada 48 orang perwakilan siswa dari 12 kelas yang hadir dalam pembukaan MPLS.
Kegiataan pembukaan MPLS di hari pertama KBM tatap muka hanya dilakukan sekitar satu jam, yakni mulai pukul 06.45 hingga 07.45 WIB.
Hari ini pembelajaran tetap daring
Usai kegiatan MPLS kemarin, hari ini siswa-siswi kembali belajar lewat dalam jaringan (Daring) atau melalui website sekolah.
Kepala Sekolah SMAN 02 Ekowati mengatakan, telah menunjuk guru yang bertugas memberi materi MPLS secara daring bagi siswa baru kelas X, SMAN 02.
Kelas XI dan kelas XII juga lakukan kegiatan belajar mengajar secara daring sesuai jadwal yang telah dibagikan pihak sekolah.
“Materinya dilakukan dengan daring, jadi ada guru terkait itu ada yang berikan materi tiga hari kedepan. Jika kelas XI dan XII mulai belajar daring sesuai jadwal yang sudah ada,” kata dia.
Ekowati mengatakan, sekolahnya sudah siap lakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
Sebab pihak sekolah telah menyiapkan protokol pencegahan Covid-19 saat KBM nantinya berlangsung.
“Kalau atas perintahkan seperti itu kami siap, kami sudah persiapkan termasuk sistem 2 shift, jadi kami tinggal tunggu perintah atasan kita. Misal minggu depan harus masuk dan lain-lain ya kita siap,” tutur dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/14/09200271/serba-serbi-hari-pertama-masuk-sekolah-di-bekasi