"Sudah kami periksa tiga saksi," kata Kasatlantas Satwil Jakarta Utara, AKBP Rachmat Sumekar, Jumat.
Rachmat menjelaskan, ketiga saksi tersebut merupakan tukang ojek setempat dan petugas PPSU.
Namun, dari ketiga saksi itu tidak ada satu pun yang melihat ciri-ciri kendaraan bermotor yang menabrak Taka.
"Cuma untuk ketiganya tidak melihat nomor polisi motor yang menabrak karena fokus menolong korban," kata Rachmat.
Selain memeriksa saksi, Rachmat juga mengecek rekaman kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian. Namun menurut Rachmat, tidak ada kamera CCTV yang mengarah ke tempat kejadian.
"Cuma CCTV tidak mengarah ke TKP kejadian, hanya mengarah ke jalan lurus ke depan, sedangkan TKP itu sebelah kanan setelah melewati halte jadi tidak kelihatan," ujar Rahmat.
Polisi masih terus mengumpulkan bukti untuk mengungkap kasus itu.
Saat itu ditabrak, Taka sedang bertugas membersihkan jalan raya. Taka sempat dibawa ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih di Jakarta Pusat. Namun nyawanya tak tertolong. Dia kemudian meninggal dunia.
Jenazah Taka lalu dibawa rekan-rekannya ke Masjid Jami Al-Ihsan, Kelapa Gading Barat, untuk disholatkan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan penyidik senior KPK Novel Baswedan turut hadir di masjid itu. Rumah Novel kebetulan tidak jauh dari masjid tersebut.
Usai dishalatkan, jenazah Taka dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan di kampungnya di Indramayu, Jawa Barat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/24/20102791/polisi-periksa-3-saksi-dan-cctv-terkait-petugas-ppsu-tewas-ditabrak-lari