JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 584 orang per Rabu (29/7/2020).
Sehingga jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga hari ini adalah 20.470 orang.
Informasi penambahan pasien tersebut disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Fify Mulyani dalam keterangan tertulis.
"Penambahan kasus positif pada hari ini sebanyak 584 kasus," ucap Fify, Rabu.
Dari total 584 kasus, 207 orang ditemukan dari tes Puskesmas dan 377 orang dari tes RS atau klinik atau laboratorium.
Jika dirinci, 377 kasus atau 64 persen dari passive case finding atau orang yang mendatangi RS atau klinik atau lab. Sementara 140 kasus (24 persen) dari contact tracing kasus sebelumnya, dan 67 kasus (12 persen) dari active case finding.
Kemudian, 12.613 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 820 orang meninggal dunia.
Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri masih lebih tinggi dibanding pasien dirawat di rumah sakit.
"Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta saat ini sebanyak 7.037 kasus (orang yang masih dirawat atau isolasi)," kata dia.
Lonjakan ke-6 pada bulan Juli
Dengan bertambahnya 584 pasien positif, maka jumlah ini menjadi penambahan tertinggi keenam kalinya selama Juli.
Bahkan jumlah ini merupakan jumlah paling tinggi sejak awal kasus perdana Covid-19 di DKI.
Penambahan kasus sebelumnya terjadi pada Rabu (8/7/2020), Sabtu (11/7/2020), Minggu (12/7/2020), Selasa (21/7/2020), dan Senin (27/7/2020).
Laporan kasus 344 orang
Pada Rabu (8/7/2020), laporan jumlah kasus baru Covid-19 tercatat 344 orang, tertinggi sejak munculnya kasus perdana di Ibu Kota.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti menjelaskan, 51 orang dari total penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta merupakan WNI yang baru kembali dari luar negeri.
"Warga Negara Indonesia yang baru kembali dari luar negeri beralamat tinggal dari berbagai provinsi, namun untuk sementara transit dan menjalani isolasi di Jakarta sebanyak 51 orang," kata Widyastuti, Rabu.
Sementara itu, sebanyak 36 orang dari total penambahan kasus merupakan laporan kasus akumulasi dalam satu bulan terakhir yang baru dilaporkan dari salah satu Laboratorium Rumah Sakit.
Sisanya, yakni 257 orang merupakan penemuan kasus baru dari rumah sakit dan puskesmas, baik dari pasien, hasil contact tracing maupun active case finding.
359 pada 11 Juli 2020
Kemudian, tiga hari setelahnya, DKI Jakarta kembali mencatatkan jumlah kasus tertinggi dengan 359 kasus.
Meski demikian, tak ada penjelasan khusus yang disampaikan Pemprov DKI Jakarta terkait lonjakan pasien Covid-19 tersebut.
404 kasus baru
Berselang satu hari, laporan kasus baru pada Minggu (12/7/2020) kembali menjadi yang tertinggi.
Ada 404 kasus baru yang dilaporkan Pemprov DKI, melampaui jumlah kasus baru pada Sabtu lalu.
Lagi-lagi Dinkes tak menyebutkan alasan tingginya jumlah kasus ini.
Kasus Covid-19 di Jakarta pun bahkan sempat disorot Presiden Joko Widodo ketika tercatat kenaikan tertinggi pada 12 Juli.
Lonjakan di angka 441
Selanjutnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengumumkan 441 kasus baru pada Selasa (21/7/2020) lalu.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, tambahan 441 kasus baru diketahui berdasarkan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan pada Senin (20/7/2020).
Laboratorium-laboratorium pemeriksa Covid-19 kemudian melaporkan hasil tes PCR tersebut kepada Dinas Kesehatan pada Senin dan Selasa.
"Data kasus yang dilaporkan hari ini semuanya dilaporkan oleh laboratorium sesuai tanggal pelaporan 20 dan 21 Juli. Artinya, tidak ada data rapelan pada kasus yang dilaporkan hari ini," kata Ani.
Sentuh angka 473
Jumlah kasus Covid-19 di DKI kembali bertambah signifikan di DKI Jakarta yakni sebanyak 473 kasus pada Senin (27/7/2020) kemarin.
Ani Ruspitawati mengatakan, jumlah kasus positif sebanyak 473 kasus ini merupakan akumulasi pada 25 Juli dan 26 Juli 2020.
"Sebanyak 473 kasus yang merupakan akumulasi, terdiri dari 240 kasus dari tanggal 26 Juli 2020 dan 233 kasus dari tanggal 25 Juli 2020," ucap Ani.
Berdasarkan situs resmi corona.jakarta.go.id, hasil tes swab dengan metode polymerase chain Reaction (PCR) pada 25 Juli seharusnya 611 pasien yang positif.
Namun, pada 25 Juli hanya dinyatakan 393 yang positif berdasarkan laporan hasil tes swab dari laboratorium.
Maka sisa hasil laporan tersebut dimasukkan pada Senin kemarin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/29/19525331/bertambah-584-dki-jakarta-6-kali-catatkan-lonjakan-tertinggi-kasus-covid