Penutupan itu berlangsung pada Jumat (31/7/2020) hingga Minggu (2/8/2020).
Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar mengatakan, penutupan sementara kantor setelah 11 karyawan dan seorang anggota keluarga pekerja ACT terpapar Covid-19.
"Setelah 11 personel ACT dan 1 anggota keluarga dinyatakan terpapar Covid-19, kami berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Maka, ACT mengambil kebijakan untuk menutup sementara aktivitas kantor pusat ACT untuk maslahat yang lebih besar," kata Ibnu dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (30/7/2020).
Meski ditutup sementara waktu, namun ACT tetap memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, baik di bidang kemanusiaan maupun dalam penyelenggaraan Idul Adha.
Pelayanan dilakukan melalui dukungan 43 kantor cabang ACT dan optimalisasi layanan online.
“Setiap personel ACT memahami bahwa tugas kemanusiaan di saat pandemi Covid-19 sangat berat. Tapi bagi kami, hal yang lebih berat adalah menyaksikan banyak saudara kami yang sedang kesusahan bahkan sampai tidak punya lagi bahan pangan di rumah," kata Ibnu.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat sebanyak 440 karyawan yang tersebar di 68 perkantoran di Jakarta terpapar Covid-19.
Dari 68 kantor yang terdata, satu di antaranya terdapat pada lingkungan kantor Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 299 orang per Kamis ini. Sehingga jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga hari ini adalah 20.769 orang.
Informasi penambahan pasien tersebut disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani dalam keterangan tertulis.
Fify menjelaskan, sebanyak 12.801 orang dari total keseluruhan pasien positif Covid-19 dinyatakan telah sembuh. Sedangkan 821 orang meninggal dunia.
"Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta saat ini sebanyak 7.147 kasus (orang yang masih dirawat/isolasi)," ujar Fify.
Fify menambahkan, terakhir tercatat 6.874 orang dites PCR dengan hasil 299 dinyatakan positif Covid-19 dan 5.274 negatif.
Tes PCR di Jakarta dilakukan melalui kolaborasi 47 laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta.
Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan biaya tes kepada Laboratorium BUMN dan swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 6,5 persen, sedangkan Indonesia sebesar 13,6 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen," ujar Fify
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/30/20534111/12-orang-positif-covid-19-kantor-pusat-act-ditutup-3-hari