Salin Artikel

Santri dan ASN DKI yang Karantina di Rumah Lawan Covid-19 Dipulangkan

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sembilan pasien positif Covid-19 yang dikarantina di Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Tangerang Selatan (Tangsel) diperbolehkan pulang setelah dinyatakan sembuh atau negatif Covid-19, Kamis (6/9/2020).

Koordinator Bidang Penanganan Satuan Gugus Tugas Covid-19 Tangsel Suhara Manullang mengatakan, empat di antaranya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkantor di wilayah DKI Jakarta, tetapi tinggal di wilayah Tangerang Selatan.

"Kemudian satu keluarga, yang terdiri dari bapak, ibu dan dua anak. Kemudian ada satu Santriwati dari salah satu pesantren," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (6/8/2020).

Sembilan pasien positif tersebut, kata Suhara, dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah menjalani karantina selama 10 sampai 14 hari di RLC Kota Tangsel.

Suhara mengungkapkan bahwa sejak 16 April 2020 sampai hari ini, sudah 211 pasien positif Covid-19 yang menjalani karantina di RLC Kota Tangsel.

Sebanyak 190 orang di antaranya sudah sembuh dan diperbolehkan pulang setelah hasil swab test terakhir menyatakan negatif Covid-19.

Kemudian, terdapat empat orang yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangsel karena harus mendapatkan perawatan medis.

"Jadi yang dirawat karena ada perburukan kondisi atau komorbid, penyakit penyerta," ungkapnya.

Suhara menambahkan bahwa saat ini terdapat 17 orang pasien positif Covid-19 yang masih menjalani karantina di RLC Kota Tangsel.

Adapun total kasus positif Covid-19 di Kota Tangsel hingga Kamis berjumlah 612 kasus.

Dari jumlah tersebut, 461 pasien di antaranya dinyatakan sembuh. Angka kesembuhan bertambah 10 dari data terakhir pada Rabu (6/82020), yakni 451.

Sementara angka kematian akibat Covid-19 di Tangsel bertambah satu kasus menjadi 41 orang.

Saat ini, terdapat 110 pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/06/19443941/santri-dan-asn-dki-yang-karantina-di-rumah-lawan-covid-19-dipulangkan

Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke