Namun, kasus Covid-19 di Kota Tangerang terus bertambah.
"Kalau dari evaluasi kita pelanggarannya menurun sebenarnya," tutur Arief saat dihubungi melalui telepon, Senin (10/8/2020).
Arief menjabarkan, pada PSBB periode 13-27 Juli, tercatat lonjakan pelanggaran sebanyak 14.250 pelanggar.
Catatan tersebut menjadi kasus tertinggi selama PSBB diterapkan di Kota Tangerang sejak pertengahan April lalu.
Sedangkan untuk PSBB yang berlangsung 28 Juli - 9 Agustus kemarin, terjadi penurunan jumlah pelanggar.
Tercatat ada 6.643 pelanggar dalam kurun waktu dua minggu PSBB periode 28 Juli - 9 Agustus.
Jika diakumulasikan selama PSBB higga 9 Agustus kemarin, maka ada 41.109 pelanggar PSBB.
Namun penurunan jumlah pelanggar berbanding terbalik dengan penambahan kasus Covid-19 di Kota Tangerang.
Tercatat 63 kasus baru Covid-19 terkonfirmasi di periode PSBB 28 Juli - 9 Agustus. Angka penambahan tersebut lebih tinggi dibanding selama PSBB periode 13-27 Juli, yakni 24 kasus.
Arief mengatakan, penularan banyak terjadi karena aktivitas warga Kota Tangerang yang bekerja ke Jakarta.
Kasus dari luar Kota Tangerang ini tercatat sebanyak 15 kasus dan menularkan Covid-19 ke orang-orang terdekat mereka.
"Kasus terbanyak kan kontak erat," tutur Arief.
Dia meminta agar masyarakat tidak meremehkan protokol kesehatan meskipun berada di dalam rumah.
"Makanya di rumah siapa pun, mau anggota keluarga, kalau baru aktivitas di luar ya mandi, terus melakukan disinfektanisasi di rumah," tutur dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/10/14251341/pelanggar-psbb-di-kota-tangerang-menurun-tapi-kasus-covid-19-meningkat