KEPULAUAN SERIBU, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Djoko Rianto Budi menduga tumpahan minyak yang sudah menjadi padat berasal dari kapal-kapal yang melintas di sekitar perairan Kepulauan Seribu.
Tumpahan minyak dengan bentuk padat berwarna hitam sebelumnya ditemukan tercecer di pinggiran pantai Pulau Pari.
"Karena buat lalu-lalang kapal ada kemungkinan kapal yang bahan bakar minyak (BBM) bocor, kemudian mungkin ada kapal yang mencuci galanganya di tengah laut atau apa gitu," kata Djoko saat dikonfirmasi, Selasa (11/8/2020).
Itu sebabnya, tumpahan minyak yang berada di tengah laut terbawa dan menjadi padat hingga pinggir pantai.
Untuk mengetahui lebih pasti asal tumpahan minyak yang padat, pihak Sudin Lingkungan Hidup Kep. Seribu berserta Pertamina sudah berkoordinasi untuk memeriksa sampel di laboraturium.
"Karena sudah koordinasi dengan pihak Pertamina, tapi enggak tahu perkembangan nanti belum tahu karena kami baru koordinasi dengan Pertamina intinya teman-teman Pertamina kooperatif untuk pengendalian," kata Djoko.
Seperti diketahui, pinggiran pantai di Pulau Pari tercemar oleh tumpahan minyak yang sudah padat dan berwarma hitam.
Bukan cuma di Pulau Pari, pulau sekitarnya Untung Jawa dan Tidung juga dicemari tumpahan minyak yang sudah padat.
Namun, jumlah di kedua pulau tidak sebanyak di Pulau Pari. Di Pulau Pari petugas berhasil mengumpulkan setidaknya 380 karung dengan berat rata-rata 20 kilogram per karungnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/11/22421351/gumpalan-minyak-di-perairan-pulau-pari-diduga-berasal-dari-kapal-yang