Salin Artikel

Begini Mekanisme untuk Dapatkan Stok Plasma Darah dari RSPAD Gatot Soebroto

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampai saat ini, stok plasma darah konvalesen dari berbagai golongan untuk penanganan pasien Covid-19 masih tersedia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Namun, pasien terinfeksi Covid-19 yang ingin meminta plasma darah untuk melakukan terapi tidak bisa sembarangan. Ada mekanisme yang harus dilalui.

Direktur Pengembangan dan Riset RSPAD Gatot Soebroto Kolonel CKM dr. Nana Sarnadi mengatakan, pengeluaran stok plasma darah konvalesen bisa dilakukan oleh RSPAD berdasarkan permintaan dari rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19.

"Jadi tidak setiap orang bahwa harus menjalani terapi plasma darah karena permintaan orang itu. tidak seperti itu," ujar Nana saat dihubungi, Kamis (13/8/2020).

Nana menjelaskan, stok plasma darah yang ada di RSPAD baru dapat dikirimkan atau diambil setelah adanya permintaan rumah sakit atas persetujuan penanggung jawab.

Pasalnya, kata Nana, tidak semua rumah sakit yang tersebar di Indonesia setuju untuk melakukan terapi plasma darah kepada pasien Covid-19. Terlebih tidak ada tim penelitinya.

"Kalau pasien yang meminta, pasien dirawat. Sampaikan ke dokter yang merawat apakah ada indikasi terapi plasma atau tidak. Setelah didiskusikan dokter penanggung jawab lapor kepada direktur rumah sakit apakah boleh (terapi). Karena belum tentu direktur itu setuju, apalagi yang tidak ada tim peneliti," katanya.

Setelah adanya persetujuan, RSPAD dapat mengeluarkan stok plasma darah dengan cepat. Pihak rumah sakit yang membutuhkan dapat mengambil secara langsung.

"Bisa langsung saja, apalagi ada yang bisa mengambil, bukan kami yang mengirim. Karena tentunya harus ada yang membawa kan," katanya.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan rekomendasi tentang pengawasan pemanfaatan plasma konvalesen dan imunoglobulin konsentrat dalam terapi Covid-19.

BPOM juga menerbitkan petunjuk teknis penjaminan mutu pengolahan plasma konvalesen Covid-19. Plasma konvalesen digunakan sebagai terapi tambahan pasien Covid-19.

Plasma darah pasien yang telah sembuh diduga punya efek terapeutik karena memiliki antibodi terhadap virus corona penyebab Covid-19.

Riset pemberian plasma konvalesen melibatkan berbagai pihak, yaitu Balitbangkes ditunjuk sebagai koordinator nasional, kemudian BPOM sebagai pengawas serta PMI sebagai penyedia plasma konvalesen.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/13/15524581/begini-mekanisme-untuk-dapatkan-stok-plasma-darah-dari-rspad-gatot

Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke