Menurut dia, pembatasan akses ini perlu dilakukan untuk mengurangi intensitas orang yang melintas di wilayah tersebut, sehingga dapat menekan penyebaran virus.
Hal ini diungkapkan Ariza dalam rapat evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat RW yang diunggah di kanal YouTube Pemprov DKI, Sabtu (22/8/2020).
"Perlu dipastikan akses masuk wilayah RW jadi satu, dua, atau tiga pintu masuk. Harus dibatasi, tidak bisa semua akses dibuka. Ini dalam rangka memastikan siapa saja yang masuk dan kondisi yang bersangkutan," ujar Ariza.
Selain itu, Ariza menginstruksikan agar pengurus RW/RT untuk memasang spanduk mengenai Covid-19 di setiap wilayah.
Ketua DPP Partai Gerindra itu berujar, pemasangan spanduk diharapkan bisa menjadi peringatan dan alat sosialisasi bagi warga soal Covid-19.
"Kami minta agar kita semua pasang spanduk atau pengumuman lainnya agar meningkatkan kepedulian masyarakat dalam rangka mencegah Covid-19," ucapnya.
Kasus Covid-19 di Ibu Kota terus melonjak. Jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 659 orang per Senin ini.
Sehingga jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga hari ini adalah 34.295 orang.
Berdasarkan data pada laman corona.jakarta.go.id, sebanyak 25.463 orang dari total keseluruhan pasien positif Covid-19 sembuh atau bertambah 1.896 orang dibanding Minggu kemarin.
Sedangkan 1.112 orang dilaporkan meninggal dunia atau 3,2 persen dari total keseluruhan kasus positif Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya meminta masyarakat mengubah pandangan terkait temuan kasus positif Covid-19.
Sebab, masyarakat selama ini selalu berpandangan negatif terhadap temuan kasus positif Covid-19 di Ibu Kota.
Padahal, menurut Anies, temuan kasus positif Covid-19 ini merupakan kabar baik.
"Sering kali kalau ditemukan kasus positif, diasosiakan sebagai kabar buruk. Sesungguhnya kalau ditemukan ada positif di kondisi wabah artinya kabar baik," ucap Anies.
Anies menjelaskan, bila ada temuan kasus positif, berarti tim medis berhasil mendeteksi penularan virus dan akan menghentikan penyebarannya.
Sedangkan, bila tak ditemukan, maka warga yang telah terpapar Covid-19 bakal lebih banyak menulari orang disekitarnya.
"Karena kalau tidak ditemukan mereka bepergian kemana-mana, menularkan wabah ini," ujarnya.
Untuk itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menilai, sangat wajar bila angka penambahan kasus Covid-19 di DKI tinggi.
Pasalnya, DKI sendiri terus menambah kapasitas pengetesan Covid-19 menggunakan metode swab test PCR.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/24/19085191/kasus-covid-19-tinggi-wagub-dki-minta-pengurus-rw-batasi-akses-masuk