Salin Artikel

Lawan Gerindra dan PDI-P di Pilkada Depok, PKS Sesumbar Menang 60 Persen

DEPOK, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah 15 tahun berkuasa di Kota Depok merasa yakin bakal kembali menguasai tampuk kepemimpinan Kota Belimbing pada Pilkada 2020 nanti.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Depok Hafitd Nasir bahkan sesumbar bahwa partainya siap menang telak di pertarungan dengan raupan suara sedikitnya 60 persen.

"Kalau head to head, kami punya target memenangi dengan persentase (perolehan suara) di atas 60 persen, insya Allah," ujar Hafitd kepada wartawan, Kamis (27/8/2020).

Yang dimaksud Hafitd dengan istilah head to head ialah pertarungan di Pilkada Depok 2020 nanti yang kemungkinan besar hanya mempertandingkan dua kubu petahana.

PKS mengusung calon nonpartai sekaligus Wali Kota Depok saat ini, Mohammad Idris, yang akan didampingi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat sekaligus kader PKS sendiri, Imam Budi Hartono.

Di pihak lawan, bercokol kubu Gerindra yang akan mengusung wakil Idris saat ini di pemerintahan, Pradi Supriatna, didampingi kader perempuan PDI-P, Afifah Alia.

Jika peta koalisi yang ada saat ini tak berubah, maka kubu Idris akan didukung oleh PKS, PAN, PPP, dan Demokrat dengan total 21 kursi di parlemen.

Sementara itu, barisan Pradi punya kursi yang lebih gemuk di DPRD Kota Depok, yakni 29 kursi dari Gerindra, PDI-P, Golkar, PKB, dan PSI.

Peta koalisi masih dapat berubah sebelum pendaftaran pasangan calon ke KPU pada 4 September 2020 mendatang.

Masih ada desas-desus bakal muncul poros ketiga untuk mengajukan kandidat lain di luar nama-nama petahana di atas.

"Kalau poros tengah ini mengikut ke kami, maka akan head to head kan. Ya, walaupum ini kan masih belum jelas," ujar Hafitd.

"Mau nanti ada dua pasang calon atau tiga pasang, kami siap memenangkan Pak Idris dan Imam," tambahnya.

Hafitd menyebutkan, deklarasi pencalonan Idris-IBH tinggal menunggu kesepakatan final seluruh partai di dalam koalisinya, melalui SK rekomendasi resmi dari masing-masing DPP (dewan pimpinan pusat) partai.

Sampai sekarang, tinggal PAN yang belum menerbitkan SK DPP rekomendasi dukungan kepada Idris-IBH, sehingga deklarasi belum kunjung digelar dan tim pemenangan disebut belum dibentuk.

"Ketika tim sudah terbentuk, kami optimistis dengan struktur PKS yang tentunya sudah kami panaskan sejak tingkat DPD hingga RW," terang Hafitd.

"Tugas kami adalah, sebagaimana diamanatkan DPP, dengan Koalisi Tertata yang cukup luas jejaringnya, mudah-mudahan bisa memperkuat basis sosial yang akan terus kami kunjungi dan kami jadikan lumbung suara," pungkasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/28/14550611/lawan-gerindra-dan-pdi-p-di-pilkada-depok-pks-sesumbar-menang-60-persen

Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke