DEPOK, KOMPAS.com - Kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan berkait insiden ledakan gas pengisian balon di Kampung Kepupu, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Selasa (1/9/2020).
Hasil olah TKP hari ini, Rabu (2/9/2020), polisi menemukan bahwa ledakan semalam cukup besar hingga membuat tiga orang korban terlempar cukup jauh.
"Korban pertama berjarak 6,6 meter dari titik ledak. Itu korban yang luka di badan dan kemudian putus kakinya, lalu ditemukan potongan kakinya dari titik ledak sekitar 2 meter," jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok Kompol Wadi Sabani kepada wartawan, Rabu (2/9/2020).
"Korban kedua, berjarak 2,3 meter dari titik ledak dan korban ketiga 7,2 meter dari titik ledak," tambahnya.
Selain para korban, beberapa benda juga terlontar jauh akibat ledakan. Polisi menemukan pipa besi yang dipakai buat mengocok tabung gas terpaut sejauh 1,4 meter dari titik ledak.
Kemudian, tabung gas ditemukan sejauh 7 meter dari titik ledak dengan kondisi tabung sudah hancur berkeping-keping.
Wadi mengungkapkan, ledakan tersebut terjadi di sebuah kebun kosong di belakang pemukiman warga, di bawah bukit setinggi 3 meter.
Lokasi itu sudah 1 tahun lamanya dipakai sebagai lokasi pengisian balon gas tanpa ada izin resmi dari lingkungan setempat.
Polisi memprediksi, ledakan semalam mengarah ke bukit, sehingga tidak ada kerusakan apa pun pada rumah warga.
"Titik ledakan berada di tengah-tengah area tanah kosong tersebut tempat beradanya di bawahnya dicor semen," kata Wadi.
"Ditemukan bekas soda api di sekitar titik ledak dan juga ditemukan kran pembuangan gas," jelasnya.
Akibat insiden ini, satu korban yang kakinya putus meninggal dunia di RS Fatmawati. Dua korban lain dikabarkan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit yang sama akibat mengalami luka berat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/02/17393701/ledakan-gas-pengisian-balon-di-depok-semalam-korban-tewas-terlempar-7