Salin Artikel

Mahasiswa UI Kembangkan Batu Bata Ramah Lingkungan dari Lumpur Lapindo dan Limbah Kertas

DEPOK, KOMPAS.com - Empat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) disebut tengah meneliti soal peluang mengembangkan batu bata ramah lingkungan berbahan lumpur Lapindo dan limbah kertas.

Gagasan inovatif ini diberi nama LUSSI (Lapindo Mud for Super Sustainable Brick) sebagai alternatif pengganti batu bata tanah liat.

Empat mahasiswa itu adalah Muhammad, Pawestri Cendani, Luqmanul Irfan, dan Jilan Athaya di bawah bimbingan dosen Mohammed Ali Berawi.

“Berdasarkan data yang kami terima dari lapangan, setidaknya terdapat 35.770.000 meter kubik lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Di sisi lain, Indonesia juga memiliki 1.599.000 ton limbah kertas per tahun yang berdampak pada meningkatnya 470.000 ton CO2,” ujar Muhammad melalui keterangan resmi universitas, Kamis (3/9/2020).

Proses pembuatan batu bata LUSSI menggunakan substitusi bahan lumpur Lapindo yang dicampur dengan limbah kertas.

“Untuk setiap 100.000 batu bata dibutuhkan 66 meter kubik lumpur dan 66 meter kubik limbah kertas. Formulasi yang kami rancang tersebut mampu mengurangi sekitar 0,02 ton produksi polusi CO2 untuk setiap 100.000 batu bata yang diproduksi,” timpal Pawestri dalam keterangan yang sama.

Selain ramah lingkungan, batu bata LUSSI juga diklaim memiliki keunggulan lainnya dibandingkan batu bata tanah liat, karena meminimalkan limbah dan mengurangi penambangan pasir dan tanah liat yang merusak lingkungan.

"Selain itu juga ringan (910 kg/m3 dibandingkan batu bata biasa 1500 kg/m3 atau beton 950 kg/m3), lebih murah, dan dapat membuka lapangan pekerjaan di daerah Sidoarjo,” ujar Luqman.

“Batu bata LUSSI dapat menjadi solusi untuk mengatasi bencana lumpur Lapindo, dapat mengurangi kerusakan lingkungan, serta menekan produksi limbah kertas di Indonesia. Dengan demikian, kebutuhan batu bata untuk proses pembangunan tetap dapat terpenuhi tanpa harus merusak lingkungan,” tambah Jilan.

Kepala Kantor Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusita menyebut bahwa tim mahasiswa FTUI ini telah mempresentasikan gagasannya soal batu bata LUSSI pada ajang The 2nd Trail by VINCI Construction.

"Mereka telah mensimulasikan formulasi batu bata LUSSI di hadapan para juri dan meraih juara 2nd Runner Up Asia," ujar Amelita.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/03/19494731/mahasiswa-ui-kembangkan-batu-bata-ramah-lingkungan-dari-lumpur-lapindo

Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke