Salin Artikel

Pengelola Prediksi Kondisi Pusat Perbelanjaan Akan Lebih Terpuruk pada PSBB Total, Mengapa?

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APBBI) memprediksi, kondisi pusat perbelanjaan dalam PSBB total yang akan datang akan lebih terpuruk dari yang sebelumnya.

Hal ini menyusul pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menarik rem darurat atau kembali menerapkan PSBB secara total.

Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja menjelaskan, PSBB total saat ini didahului dengan kondisi ekonomi yang masih belum pulih.

"Dikarenakan PSBB total kali ini didahului dengan PSBB transisi yang mana kondisi ekonomi masih belum pulih sama sekali. Kondisi pusat perbelanjaan selama masa PSBB transisi masih belum pulih dan masih dalam keadaan terpuruk," kata Alphonzus dalam keterangannya, Jumat (11/9/2020).

Perbedaan dengan PSBB total sebelumya adalah, yang lalu didahului dengan keadaan normal.

Pada saat itu pusat perbelanjaan masih memiliki cadangan untuk memasuki PSBB total.

"Tapi kalau sekarang ini pusat perbelanjaan memasuki PSBB total sudah dalam keadaan babak belur," ujar Alphonzus.

Meski demikian, APPBI mengaku harus mematuhi dan mendukung apa yang akan diputuskan serta ditetapkan oleh pemerintah, dengan segala konsekuensinya, meski dapat dipastikan akan menjadikan kondisi pusat perbelanjaan semakin memburuk.

Namun, mereka juga meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar memberikan bantuan kepada pusat perbelanjaan.

"Pusat perbelanjaan membutuhkan stimulus ataupun relaksasi agar bisa dapat mempertahankan usaha. Diharapkan juga Pemprov DKI Jakarta tidak mengeluarkan berbagai keputusan ataupun kebijakan yang semakin memberatkan, seperti misalnya beberapa waktu lalu malah menetapkan kenaikan pajak parkir," ucap Alphonzus.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta Gumilar Ekalaya mengatakan, pusat perbelanjaan atau mal kemungkinan juga bakal ditutup saat penerapan PSBB.

Menurut dia, penutupan ini sesuai dengan PSBB sebelumnya yang diterapkan pada Maret 2020 lalu.

Pembukaan hanya dikecualikan bagi supermarket atau pasar modern yang berada di dalam mal.

"Seperti awal PSBB. Mal buka hanya untuk supermarketnya saja," ucap Gumilar saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/9/2020).

Untuk restoran yang berada di dalam mal, hanya bisa melayani pesan antar atau delivery kepada pelanggan.

"Kecuali restoran boleh buka tapi hanya delivery saja," kata dia.

Diketahui, PSBB akan kembali diterapkan mulai 14 September 2020 mendatang.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah faktor yakni ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh dan tingkat kematian yang tinggi.

"Tidak ada banyak pilihan bagi Jakarta kecuali untuk menarik rem darurat sesegera mungkin," ujar Anies dalam konferensi pers di Balai Kota, Kamis (10/9/2020).

Dengan penerapan PSBB ini, berbagai aktivitas dipastikan akan kembali dibatasi yakni aktivitas perkantoran, usaha, transportasi, hingga fasilitas umum.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/11/12462361/pengelola-prediksi-kondisi-pusat-perbelanjaan-akan-lebih-terpuruk-pada

Terkini Lainnya

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke