Salin Artikel

TNI AU: Ledakan TNT di Halim merupakan Tradisi Penyambutan Prajurit Baru

Acara penyambutan prajurit baru tersebut, kata Fajar pada Selasa pagi, menggunakan bahan peledak TNT (trinitrotoluene).

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Penerangan Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Mayor Rizwar mengatakan, TNT diledakkan dua kali yaitu pada Minggu lalu pukul 19.30 WIB dan Senin kemarin pukul 05.00 WIB.

Rizwar menyebutkan, peledakan TNT pada acara penyambutan prajurit baru tersebut merupakan sebuah tradisi di Korps Paskhas.

“Tradisi ini dilakukan untuk menyambut prajurit baru yang masuk ke satuan. Kalau yang kemarin di Yonko 461 Paskhas,” ujar Rizwar, Selasa pagi.

Ia menyebutkan, peledakan TNT tersebut dilakukan di darat, tepatnya di lapangan Yonko 461 Paskhas. Rizwar mengatakan, peledakan itu mengedepankan faktor keamanan.

“Ya ini hanya kegiatan tradisi kok dan dentuman yang kemarin itu lebih kepada efek suara, bukan untuk menghancurkan,” ujar Riswar.

Suara dentuman keras terdengar di langit Jakarta, khususnya Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada Senin pagi dan Minggu malam lalu. Senin pagi, dentuman terdengar sekitar pukul 05.33 WIB.

Ardito, salah satu warga Duren Sawit, Jakarta Timur, mengatakan, dentuman cukup keras hingga membangunkan tidurnya.

Menurut Ardito, suara dentuman tersebut terdengar seperti suatu benda besar yang jatuh. Bunyi tersebut terdengar sangat cepat, dalam hitungan detik.

"Tidak seperti suara petir yang geruduk-geruduk gitu sih. Sebentar banget suaranya, tidak sampai 5 detiklah," kata dia.

Annisa (25), warga Manggarai, Jakarta Selatan, juga mendengarkan suara dentuman yang tidak diketahui asalnya pada Senin pagi.

"Suara dentuman saya dengar jam 05.30 WIB. Saya lagi mau beres-beres rumah. Saya dengarnya dua kali," katanya.

Menurut Annisa, suara tersebut mengundang perhatian orang-orang di sekitar rumahnya untuk keluar rumah.

Pada Minggu malam, dentuman itu juga terdengar warga sebanyak dua kali pada sekitar pukul 19.45 WIB, hingga menyebabkan benda bergetar.

Surti (52), warga Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengatakan, suara dentuman tersebut terdengar cukup keras sebanyak dua kali dengan jeda waktu yang tidak terlalu lama.

"Kedengaran dua kali suaranya, kencang banget pas saya lagi menonton TV di rumah. Sekitar habis isya-lah kedengaran," ujar Surti.

BMKG sempat menduga bawah dentuman itu mungkin terkait fenomena petir di Gunung Salak, Jawa Barat.

Ketua Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, hasil monitoring pihaknya tidak mencatat adanya aktivitas gempa ketika warga melaporkan adanya peristiwa tersebut semalam.

"Saat warga melaporkan suara dentuman malam ini, BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik di Jakarta dan sekitarnya," ujar Daryono.

Namun, hasil monitoring petir yang dilakukan BMKG didapati adanya aktivitas di kawasan Gunung Salak sekitar pukul 19.00 - 21.00 WIB saat sejumlah warga mengaku mendengar suara dentuman.

"Suara dentuman malam ini tidak bersumber dari gempa bumi, tetapi ada dugaan bahwa suara tersebut bersumber dari petir," ujar dia.

Daryono mengatakan, pihaknya tidak ingin berspekulasi lebih jauh mengenai sumber suara dentuman yang terdengar di Ibu Kota.

Menurut dia, BMKG hanya mengacu pada data hasil pemantauan dari sejumlah alat deteksi yang digunakan dan mencatatkan adanya aktivitas petir saat peristiwa tersebut terjadi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/22/09270461/tni-au-ledakan-tnt-di-halim-merupakan-tradisi-penyambutan-prajurit-baru

Terkini Lainnya

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke