Coretan tersebut berada di kolong Jembatan Semanggi dan pos-pos polisi seperti di dekat Jembatan Semanggi serta Bendungan Hilir.
Camat Setiabudi, Sri Yuliaty Saraswaty mengatakan, vandalisme yang terpantau bernada kurang sopan.
“Coretan kata-kata yang kurang sopan kita sudah hapus. Itu tidak pantas. Kan kalau wilayah Setiabudi itu mukanya Jakarta Selatan,” ujar Sri saat dihubungi, Jumat (9/10/2020).
Ada juga coret-coretan di Stasiun MRT Jakarta di Chese Plaza dan kolong Jembatan Semanggi.
“Kami hapus pakai cat semen dan cat putih. Alhamdulillah sudah mulus,” kata Sri.
Adapun proses pengecatan coret-coretan tersebut dilakukan oleh Petugas kebersihan dari unsur Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Satuan Pelaksana Suku Dinas Lingkungan (Sudin LH) Setiabudi.
Kegiatan pembersihan dilakukan mulai dini hari sampai pukul 08.00 WIB.
“Ada petugas dari tiga kelurahan yang kami kerahkan. Setiap kelurahan, ada 10 anggota PPSU. Berarti 30 PPSU kami kerahkan untuk membersihkan,” kata Sri.
Selain itu, satuan pelaksana Sudin LH Setiabudi mengerahkan 30 orang.
Selain vandalisme, massa brutal juga merusak sejumlah fasilitas umum. Kerusakan terjadi di gedung Kementerian ESDM, pos polisi, halte Transjakarta, stasiun MRT, dan bekas gedung bioskop.
Seperti diketahui, pengesahan UU Cipta Karya mengundang gelombang aksi demo di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya Jakarta.
Aksi demo digelar oleh kelompok buruh dan mahasiswa di Jakarta yang terpusat di sekitar Istana Kepresidenan dan dan Gedung DPR.
Aksi demo tersebut berakhir bentrok antara aparat Kepolisian dan massa demonstran di sejumlah titik di antaranya Simpang Harmoni dan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/09/11494561/petugas-hapus-corat-coret-massa-demo-yang-tersebar-di-setiabudi