Salin Artikel

Curhat Mahasiswa Jalani Wisuda Online, Hampir Tertidur, Tali Toga Dipindahkan Orangtua

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 bukan saja berdampak kepada kalangan pebisnis, tetapi juga merambat hingga ke dunia pendidikan khususnya mahasiswa yang melakukan kegiatan wisuda secara online.

Hal itu pun dilakukan oleh Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Pondok Labu Pangkalan Jati, Cinere, Depok, yang digelar secara daring, Sabtu (10/10/2020).

Prosesi itu membuat perasaan Ilham Taufiqir RahmanI campur aduk, antara sedih, haru, tetapi gembira.

Ilham yang merupakan salah satu wisudawan dari Studi Ilmu Komunikasi kampus itu tak pernah membayangkan momen kebahagiaan akhir pendidikannya harus dilakukan secara online.

Bahkan, momen membahagiakan itu sukses membuat dia mengantuk. Ilham bercerita ia hampir tertidur di tengah acara ketika menunggu namanya disebut.

"Ya euforia saja wisuda online. Cuma ngantuk banget, hampir tidur nunggu nama disebut. Tadi ada 1.400 mahasiswa (wisuda) dari pukul 08.00 sampai 12.00 WIB. Untung hanya bayar toga saja Rp 200.000" kata Ilham seiring tawa kepada Kompas.com, Sabtu.

Wisuda online juga membuat Ilham tak dapat merayakan kebahagiaan bersama rekan kampus yang berjuang bersama menuju puncak.

Padahal, proses perkuliahannya selama ini dilalui bersama teman-teman mulai dari penyusunan skripsi hingga sidang.

Bagi mahasiwa angkatan 2013 itu, menjalani wisuda offline seperti sebelum ada pandemi Covid-19 adalah hal sangat ingin dirasakannya.

"Biasanya kan wisuda di JCC Senayan, itu saya lihat enak bersama teman, orangtua, kumpul foto bareng pakai toga. Itu ada kenangan aja. Tapi ya sudah, demi menekan penyebaran Covid-19," katanya.

Meski demikian, Ilham tetap bersyukur dapat melalui proses pendidikan yang dinilai sudah melebihi target yang ditentukan.

Setidaknya, kelulusan ini menjadi tanda bukti rasa tanggung jawab kepada orangtua dan istri yang baru melahirkan anak pertama satu minggu lalu.

"Iya bersyukur selalu. Bisa buktikan ke orangtua bisa lulus. Sebelumnya dikasih anak pertama, kemarin. Alhamdulilah banget," katanya.

Apalagi kedua orangtua Ilham sendiri dapat menemani menyaksikan prosesi wisuda meski harus di depan laptop yang ada di rumah kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Bahkan kedua orangtua Ilham juga yang memidahkan tali toga dari kiri ke kanan sebagai tanda resmi tanda lulus dari universitas tersebut.

"Tadi orangtua yang mindakan kunci toga. Abis itu foto-foto keluarga. Nanti background (foto) minta diganti aja sama tukang foto. Diedit gitu," katanya.

Kini, Ilham berharap wisuda ini menjadi awal yang baik untuk berjuang dalam dunia kerja.

"Semoga ijazah bisa modal buat lamar kerja yang baik dari saat ini. Dan bagi masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan agar Covid-19 bisa usai. Jangan sampai wisuda berikutnya dilakukan kembali dengan online," tutupnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/10/17352261/curhat-mahasiswa-jalani-wisuda-online-hampir-tertidur-tali-toga

Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke