Salin Artikel

Jakarta PSBB Transisi, Operasional KRL Akan Dievaluasi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) tak menutup kemungkinan akan mengevaluasi operasional perjalanan kereta rel listrik (KRL) semasa DKI Jakarta masuk fase PSBB Transisi.

Saat ini, belum ada perubahan operasional perjalanan KRL.

"Hingga pagi hari ini, (PT KCI) tetap mengoperasikan 933 perjalanan KRL setiap harinya, dengan 91 rangkaian kereta yang siap melayani para pengguna," ujar Vice President Corporate Communications PT KCI, Anne Purba melalui keterangan tertulis, Senin (12/10/2020) pagi.

"KCI masih mengevaluasi perjalanan KRL setelah wilayah DKI Jakarta kembali memasuki masa PSBB Transisi dan transportasi publik dapat beroperasi dengan jam operasional yang lebih leluasa," jelasnya.

Pada hari pertama masa PSBB Transisi ini, jumlah pengguna KRL hingga pukul 07.00 WIB tercatat 70.634 orang. 

Jumlah ini meningkat 7 persen dibandingkan waktu yang sama pada Senin pekan lalu.

Stasiun-stasiun yang mencatat kenaikan jumlah pengguna antara lain Stasiun Bogor dengan kenaikan 20 persen, Stasiun Depok dengan kenaikan 10 persen, serta Stasiun Bekasi dengan kenaikan 6 persen jumlah penumpang pada pagi tadi.

Situasi stasiun-stasiun KRL terpantau masih relatif kondusif pada pagi hari ini. Anne berujar, antrean dan penyekatan yang diatur oleh petugas agar terjadi physical distancing di antara para pengguna, tetap terjaga.

"Tren volume pengguna pada pagi hari ini juga menjadi salah satu pertimbangan KCI dalam mengevaluasi rencana pola operasi perjalanan KRL pada masa PSBB Transisi kali ini," kata Anne.

" Jika dianggap perlu perpanjangan jam operasional KRL, maka KCI akan menginformasikan perubahan tersebut secepatnya," sambungnya.

PT KCI tetap menerapkan berbagai protokol kesehatan dengan ketat di stasiun maupun di dalam KRL.

Seluruh pengguna wajib menggunakan masker yang terbukti efektif mencegah droplet, atau cairan yang keluar dari mulut dan hidung.

Pengguna juga wajib menjaga jarak, mengikuti pengukuran suhu tubuh, dan sangat dianjurkan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun sebelum maupun sesudah naik kereta.

Gubernur DKI Jakarta sebelumnya resmi memperlonggar PSBB menjadi fase transisi setelah mengeklaim ada pelambatan laju kasus Covid-19 di Ibukota.

Kapasitas pegawai yang diizinkan bekerja di kantor diperlonggar pada fase transisi, dari yang sebelumnya hanya 25 persen menjadi 50 persen.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/12/11430271/jakarta-psbb-transisi-operasional-krl-akan-dievaluasi

Terkini Lainnya

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke