Sejumlah pengendara motor tampak berhenti lantaran matanya terasa perih.
Pengendara motor terlihat mengucek mata.
“Pak jangan dikucek pak matanya,” kata seorang anggota polisi di sekitar Tugu Tani.
Pengendara juga sempat batuk saat melewati Tugu Tani.
Bentrokan antara massa perusuh dengan Kepolisian terjadi di sekitar Tugu Tani, Jakarta, Selasa (13/10/2020) sore.
Dikutip dari siaran Kompas TV, massa tampak berkumpul di Jalan Arief Rachman Hakim di dua arah.
Sementara Kepolisian berkumpul di dekat Tugu Tani.
Massa membakar berbagai barang di tengah jalan.
Mereka juga melempar batu ke arah Kepolisian.
Sementara polisi berkali-kali menembakkan gas air mata ke arah massa.
Kerusuhan terjadi pasca-demonstrasi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Monas.
Awalnya, demonstran membubarkan dengan tertib.
Namun, lemparan botol dan batu terlihat dari arah belakang kerumunan massa.
Massa juga terlihat menyalakan kembang api dan mengarahkan ke arah polisi.
Polisi membalas dengan tembakan gas air mata.
Petugas dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) sempat menangkap sejumlah massa yang diduga provokator.
Massa kemudian merangsek ke arah polisi sambil memprovokasi dan mulai melempari batu.
Bentrokan pecah di tiga titik yaitu MH Thamrin, Budi Kemuliaan, dan Balai Kota.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/13/19270221/sisa-sisa-gas-air-mata-masih-terasa-di-tugu-tani-pengendara-batuk-dan