Sejumlah CCTV yang mati, yakni CCTV Bundaran HI, Cideng Barat, Flyover Jatibaru, Hasyim Ashari, Medan Merdeka Selatan, Perempatan Abdul Muis, hingga Pramuka Raya.
"Iya saat ini sedang diperbaiki oleh Bali Tower karena yang punya CCTV adalah Bali Tower sedangkan Pemprov mendapatkan feed CCTV," ucap Yudhis saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/10/2020).
Yudhis memprediksi bahwa CCTV yang rusak dan gangguan tersebut seharusnya sudah selesai diperbaiki dalam waktu satu minggu.
Meski demikian, hal tersebut tergantung sang penyedia layanan karena Jakarta Smart City hanya berperan sebagai pemantau.
"Kalau ini tergantung penyedia CCTV-nya. Tapi biasanya sih tidak sampai satu minggu. Kalau kerusakan jaringan fiber tergantung kondisi lapangan. Karena yang melakukan Pekerjaan bukan pengawasan kami," kata dia.
Adapun, sejumlah kamera pemantau atau CCTV disebut mati saat aksi unjuk rasa penolakan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja pada Rabu (13/10/2020) kemarin.
Hal ini menjadi perbincangan di media sosial twitter yang menyebutkan bahwa CCTV sengaja dimatikan.
Yudhis menjelaskan, CCTV yang mati tersebut karena mengalami kerusakan pada demo sebelumnya.
Selain itu, sebagian CCTV pun mengalami gangguan jaringan sehingga tak bisa diakses.
"Beberapa CCTV mati karena mengalami kerusakan Pascademo sebelumnya dan ada baberapa jaringan yang mengalami ganguan," jelas Yudhis.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/14/10382701/sejumlah-cctv-yang-mati-di-jakarta-sedang-diperbaiki