Salin Artikel

Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan Berencana PSK di Bekasi

Polisi sudah menangkap BBA, tersangka pembunuh korban yang disebut sebagai pekerja seks komersial (PSK).

Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian mengatakan, pihaknya menduga pelaku berniat membunuh korban.

Pasalnya, pelaku membawa pisau dari rumah yang ia simpan di tasnya.

"Makanya motif ini nanti akan menentukan fatal. Artinya yang saat ini kita duga, kan pelaku bawa pisau (dari rumah). Ini memang direncanakan apa seketika?" ujar Alfian saat dihubungi, Selasa (27/10/2020).

Usai menghabiskan nyawa korban, pelaku kembali membawa pulang pisau tersebut. Dia meninggalkan korban dengan kondisi kamar terkunci dan lampu mati.

Ia mengatakan, ada kejanggalan dengan motif pelaku membunuh korban. Saat diperiksa, pelaku mengaku membunuh korban karena ingin mengambil uang yang ada di dompet korban sebanyak Rp 1.800.000.

Namun, dompet beserta uang korban masih ada di tempat kejadian perkara (TKP).

Untuk itu, polisi masih menyelidiki untuk menentukan pasal KUHP yang akan dijeratkan ke tersangka.

Ancaman hukuman akan tergantung pasal yang dikenakan kepada tersangka.

"Kalau pun mau menguasai harta, tetapi enggak diambil uangnya. Tidak masuk dalam pasal pembunuhan dalam kekerasan. Artinya pembunuhan murni, tapi ini pembunuhan biasa atau berencana? Ini butuh pendalaman," tutur dia.

Alfian sebelumnya mengatakan, hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku berkenalan lewat aplikasi perkenalan dalam jaringan (daring) "Mi Chat".

Kemudian, pelaku memesan jasa SS. Mereka janjian bertemu di lantai 2 Kontrakan Haji Jamal.

"Mereka bersepakat bertemu pukul 13.00 WIB dan deal untuk harga Rp 450.000 untuk berhubungan badan," kata Alfian.

Usai berhubungan badan, pelaku mengaku tergiur dengan uang korban dan hendak berniat menguasainya.

"Si pelaku melihat korban ternyata memiliki sejumlah uang di dalam dompetnya. Akhirnya korban mau memiliki dan menguasai uangnya," ucap Alfian.

Berdasarkan pengakuan terbaru, pelaku sempat membungkam mulut korban dengan plastik. Perbuatan itu dilakukannya usai berhubungan intim dengan korban.

Usai membungkam mulut korban, pelaku langsung menusukkan pisau ke bagian leher dan perut sebelah kiri korban.

Karena kehabisan nafas, korban akhirnya meninggal dunia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/27/21005721/polisi-selidiki-dugaan-pembunuhan-berencana-psk-di-bekasi

Terkini Lainnya

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke