Salin Artikel

Saat Rizieq Shihab Doakan Indonesia Bebas Covid-19 di Depan Simpatisan yang Berjejalan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemimpin organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengajak massa simpatisannya untuk berdoa bersama.

Salah satu doanya adalah agar Indonesia bisa segera terbebas dari pandemi Covid-19.

Hal itu terjadi saat Rizieq tiba di kediamannya di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (10/11/2020) siang.

Sebelum masuk ke rumahnya, Rizieq menyapa massa simpatisannya yang sudah berkumpul di Jalan KS Tubun, Petamburan.

Ia awalnya menyampaikan orasi, lalu mengajak pendukungnya berdoa.

"Semoga Allah SWT mengangkat wabah corona dari Indonesia, amin, amin, amin," ujar Rizieq dari sunroof mobilnya.

Namun, pada saat yang bersamaan, para simpatisan Rizieq justru mengabaikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Pantauan Kompas.com di lokasi, mereka justru berdesak-desakan untuk mendekat ke mobil Rizieq.

Sebagian dari mereka juga tidak mengenakan masker. Ada juga yang memakai masker, namun diturunkan ke dagu.

Dalam kesempatan itu, Rizieq tidak mengimbau simpatisannya untuk menjaga jarak satu sama lain.

Setelah selesai berpidato, Rizieq hanya mengimbau mereka segera kembali ke rumah dengan tertib.

Peristiwa massa berjejalan juga terjadi saat Rizieq tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa pagi tadi.

Dari pantauan Kompas.com, sekitar pukul 09.50 WIB, Rizieq keluar dari Terminal 3 dan menyapa massa simpatisan yang menyambut kepulangannya.

Massa yang melihat pemimpin FPI itu sontak berdiri dan meneriakkan takbir.

Aksi saling dorong untuk mendekati lokasi Rizieq pun tak terhindarkan.

Para simpatisan berdesak-desakan dan tidak bisa menjaga jarak fisik satu sama lain.

Petugas pengawal rombongan Rizieq pun kewalahan untuk mencegah kerumunan massa yang mendekat.

Sudah diingatkan untuk jaga jarak

Juru bicara FPI Munarman sebenarnya sudah mengingatkan masyarakat yang akan menyambut Rizieq untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Kepada masyarakat yang menjemput, kami imbau untuk tertib," ujar Munarman ketika dikonfirmasi, Senin (9/11/2020) malam.

Imbauan serupa juga disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Riza meminta simpatisan Rizieq Shihab tidak berkerumun menyambut kedatangan pemimpin FPI tersebut.

"Kami minta semuanya untuk menjemput agar diwakilkan saja karena jangan sampai nanti ada kerumunan yang dapat menimbulkan penyebaran Covid-19 itu sendiri," kata dia.

Rizieq pulang ke Indonesia setelah selama tiga tahun lebih berada di Arab Saudi.

Rizieq pergi ke Arab Saudi pada 2017.

Saat itu, polisi sedang menyelidiki kasusnya atas tuduhan pesan pornografi. Polisi telah menerbitkan penghentian penyidikan perkara (SP3) atas kasus itu.

Rizieq sebelumnya menyatakan bahwa dia dicekal pemerintah Arab Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia sehingga tak bisa kembali.

Namun, Pemerintah Indonesia membantah hal tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/10/17111321/saat-rizieq-shihab-doakan-indonesia-bebas-covid-19-di-depan-simpatisan

Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke