Salin Artikel

Terdampak Pandemi, Pengusaha Warteg Pulang Kampung dan Jadi Kuli Bangunan demi Bertahan Hidup

Warmo, salah satu anggota Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) mengaku terpaksa menutup tiga wartegnya di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur karena kehilangan banyak pelanggan.

"Wartegnya di daerah Halim, tutupnya gara-gara pandemi. Banyak orang-orang yang ngontrak di daerah itu, langganan saya pada pulang kampung semua. Akhirnya dari situ sepi, saya enggak kuat, ya udah tutup," kata Warmo kepada Kompas.com, Senin (16/11/2020).

Warmo mengaku tak sanggup memenuhi biaya operasional dengan pemasukan yang dia dapatkan selama pandemi.

Ia langsung menutup wartegnya satu bulan setelah Pandemi Covid-19 melanda Tanah Air pada Maret 2020 lalu.

"Saya (tutup) April, pas pandemi paling pertama PSBB itu buru-buru pulang kampung. Saya pikir-pikir wah enggak jalan kalau begini akhirnya saya putuskan pulang kampung," ucap Warmo.

Warmo menuturkan, selama 12 tahun menjadi pengusaha warteg, situasi ini yang terburuk. Bahkan lebih buruk dibanding krisis 1998.

"Tahun 98 aja warteg masih bertahan, tapi sekarang warteg jangankan untuk kebutuhan lain, untuk makan aja udah banyak uang kolaps," ujarnya.

Sebelumnya Warmo bisa mendapat omzet Rp 3 juta dalam satu hari dari satu wartegnya.

"Gara-gara pandemi pemasukannya sedih lah," kata Warmo dengan suara beretar. Tak lama ia menghela napas.

Selama tinggal di kampung di Tegal Jawa Tengah, Warmo memenuhi kebutuhannya dengan bekerja serabutan. Ia menjadi buruh harian hingga berjualan asongan kecil-kecilan.

"Akhirnya mau enggak mau jadi buruh harian. Saya bergantungnya untuk menjadi hidup sambil buruh harian. Walaupun saya ada jualan kecil-kecilan ya saya serabutan aja," tuturnya.

Sudah empat hari ini Warmo menjadi kuli bangunan. Dari situ ia hanya mendapat Rp 120.000 dalam satu hari.

"Sebelumnya (pekerjaannya) ganti-ganti maksudnya kalau ada nyuruh ikut, untuk menyambung hidup lah. Sekarang lagi jadi kuli bangunan, saya dapat Rp 100.000 per hari sama uang makan Rp 20.000," ucap Warmo.

"Untuk kebutuhan makan aja ya sebenarnya jauh banget dari cukup, cuma mau gimana lagi," sambungnya.

Bapak tiga anak itu berusaha bertahan sambil berharap adanya bantuan dari banyak pihak agar pengusaha warteg bisa bangkit kembali.

"Sambil menunggu peluang situasi aman dulu lah yang penting bisa bertahan aja dulu. Makanya saya mengharapkan perhatian dari pihak-pihak terkait lah ini warteg sudah sangat kesulitan," tambah Warmo.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/16/12095691/terdampak-pandemi-pengusaha-warteg-pulang-kampung-dan-jadi-kuli-bangunan

Terkini Lainnya

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Kronologi Kecelakaan Mobil Yaris di Tol Cijago Depok yang Tewaskan Petugas Kebersihan

Megapolitan
Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari 'Beban Mental'

Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Belum Dibawa ke Rumah, Keluarga Hindari "Beban Mental"

Megapolitan
Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Sita 3 Sajam dari Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke