Salin Artikel

Kontroversi Seputar Tes Swab Covid-19 Rizieq Shihab

JAKARTA, KOMPAS.com - Kontroversi seputar pelaksanaan tes swab Covid-19 terhadap pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, terus bergulir. Hasil tes pun dipertanyakan.

Rizieq dirawat di Rumah Sakit Ummi, Kota Bogor, Jawa Barat, sejak Rabu (25/11/2020) lalu dan keluar dari rumah sakit itu tiga hari kemudian, atau pada Sabtu.

Dari pemeriksaan kesehatan awal, Rizieq disebut hanya mengalami kelelahan dan dinyatakan tidak bergejala Covid-19, meski belum dilakukan tes usap (swab).

Hari Jumat, Rizieq, secara diam-diam atau tanpa sepengetahuan pihak RS Ummi, melakukan tes usap dengan melibatkan tim medis di luar pihak RS Ummi.

Pemeriksaan terkait Covid-19 itu dilakukan tanpa sepengetahuan Satgas Covid-19 Kota Bogor.

RS Ummi mengaku kecolongan atas tes swab yang disebut telah dilakukan oleh tim medis dari MER-C, sebuah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis dan bekerja secara non-profit.

Hasil tes diminta Pemkot Bogor

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menegur keras RS Ummi yang tidak mengetahui adanya kegiatan tes swab terhadap Rizieq Shihab saat dirawat di rumah sakit itu.

Bima mengatakan, pihak rumah sakit seharusnya mengetahui siapa saja orang yang datang atau berkunjung.

"Kami tegur. Rumah sakit ini kan punya sistem, masa nggak tahu ada orang yang datang. Bisa di-swab tapi tidak diketahui. Saya, Kapolres, Dandim, masuk dicek, masa tim medis dari luar masuk untuk swab tidak ketahuan," ujar Bima, Sabtu lalu.

Bima juga menyatakan kesangsian atas hasil tes swab yang dilakukan MER-C. Sebab, MER-C disebut tidak terdaftar dalam rujukan sebagai pelaksana tes Covid-19.

Berdasarkan informasi yang diterima, sampel swab Rizieq telah dibawa ke laboratorium MER-C di Jakarta.

Namun Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM, Mahfud Md, dalam siaran lewat di kanal YouTube Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) RI pada Minggu malam mengatakan, MER-C tidak punya laboratorium dan tidak terdaftar dalam jaringan yang memiliki kewenagnan utuk melakukan tes Covid-19.

Bima pun meminta agar tes swab terhadap Rizieq dilakukan ulang dengan melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat dan RS Ummi. Namun, permintaan tes ulang itu ditolak keluarga Rizieq.

"Alasan keluarga menolak karena beliau sudah swab lebih dulu. Terus keluarga bilang kalau harus swab kasihan karena harus nahan sakit," ujar Bima.

Bima menegaskan, sebagai kepala daerah dan Ketua Satgas Penangangan Covid-19 Kota Bogor, ia berkewajiban menjalankan amanat sesuai Undang-undang (UU) Karantina.

"Rumah Sakit Ummi itu masih NKRI, masih wilayah saya. Saya akan datangi. Saya akan minta penjelasan kenapa menolak," ujar Bima.

Buntut setelahnya, Satgas Covid-19 Kota Bogor, melaporkan Direktur Utama RS Ummi, Andi Tatat, ke Mapolresta Bogor Kota.

Andi dilaporkan bersama beberapa pegawai RS Ummi lainnya karena dinilai tidak kooperatif dan transparan dalam memberikan keterangan tentang pelaksanaan tes swab Rizieq.

Ketua Bidang Penegakan Hukum dan Kedisiplinan Satgas Covid-19 Kota Bogor, Agustian Syach pada Sabtu  malam mengatakan, pihak rumah sakit tidak dapat memberikan keterangan secara utuh kapan, di mana, dan siapa yang melakukan swab test terhadap Rizieq Shihab.

Rizieq tinggalkan RS di tengah adanya kontroversi

Di tengah kontroversi itu, muncul kabar Rizieq Shihab sudah meninggalkan RS Ummi.

Berdasarkan informasi yang didapat, Rizieq meninggalkan rumah sakit pada Sabtu malam melalui pintu belakang yang diduga sebagai tempat penyimpanan atau gudang obat.

"Benar, Rizieq Shihab kemarin malam meninggalkan RS Ummi. Informasi lebih lanjut silakan konfirmasi ke pihak rumah sakit," kata Humas Polresta Bogor Kota, Ipda Rachmar Gumiliar, Minggu kemarin.

Kabar Rizieq meninggalkan RS Ummi juga dibenarkan Wakil Sekretaris Umum FPI, Aziz Yanuar.

"Benar (sudah tidak dirawat), informasi dari rumah sakit seperti itu. Alhamdulillah. Menurut informasi dari pihak rumah sakit (keluar) tadi malam," ujar Aziz kepada Kompas.com kemarin.

Aziz membantah bahwa Rizieq meninggalkan RS Ummi secara diam-diam.

"Tidak masuk akallah mana bisa diam-diam? Bodoh akut itu diduga yang bicara," ujar Aziz.

MER-C masih bungkam soal hasil tes

MERC-C masih bungkam soal hasil tes usap Rizieq Shihab. 

Minggu kemarin, Kompas.com beberapa kali mencoba menghubungi Arief Rahman (anggota presidium MER-C) dan Tina (humas lembaga itu) untuk menanyakan soal hasil tes yang diminta oleh Satgas Covid-19 Kota Bogor. Namun pihak MER-C tidak memberi tanggapan.

MER-C justru berkomentar soal perlakuan Bima Arya kepada Rizieq Shihab.

Menurut Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad, Rizieq mendapat perlakuan kurang beretika dari Bima Arya.

"Wali Kota Bogor (Bima Arya) juga tidak beretika dalam mempublikasi kondisi pasien kepada publik, sehingga menimbulkan kesimpangsiuran dan keresahan bagi masyarakat," kata Sarbini dalam keterangan tertulis, Sabtu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/30/06262301/kontroversi-seputar-tes-swab-covid-19-rizieq-shihab

Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke