Hal tersebut disampaikan Irwandi saat memberikan sambutan dalam apel simulasi Kampung Tangguh Bencana di Lapangan STU, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (2/12/2020) pagi.
Irwandi mengatakan, Karet Tengsin sejak dulu menjadi wilayah langganan banjir. Namun dia berharap di masa pandemi Covid-19 ini, banjir tak sampai menenggelamkan rumah warga.
"Kalau dulu (banjirnya) sampai 1,7 meter sekarang semoga hanya 10-20 cm saja jadi warga tidak perlu mengungsi,” kata Irwandi dalam dari siaran pers, Rabu pagi.
Irwandi berharap, melalui simulasi Kampung Tangguh Bencana itu, terjadi perubahan paradigma dalam penanggulangan bencana.
Jika semula hanya berorientasi pada penanggulangan kedaruratan atau setelah kejadian, kini perlu juga berorientasi pada mitigasi dan kesiapsiagaan atau sebelum kejadian.
Kalau nanti terjadi banjir yang cukup parah, Irwandi berharap seluruh jajaran Pemkot Jakpus sudah siap melakukan antisipasi.
“Saya minta sudin-sudin seperti sosial, kesehatan, BPBD dan yang lainnya membantu memenuhi kebutuhan warga. Jangan sampai gara-gara mengungsi justru terjadi penularan Covid-19,” ujar Irwandi.
Irwandi mengingatkan agar protokol kesehatan dilakukan dengan seksama di tempat pengungsian.
Simulasi Kampung Tangguh Bencana itu diikuti warga RW 05 Kelurahan Karet Tengsin bersama dengan aparat gabungan dari lintas Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD).
Simulasi terdiri dari tiga bagian yakni persiapan sebelum terjadi banjir, saat terjadi banjr, dan setelah terjadinya banjir. Dalam simulasi diperagakan berbagai skenario yang mungkin terjadi pada saat bencana banjir melanda.
Salah satu yang ditekankan adalah mengenai penerapan protokol kesehatan, mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/02/10501791/jakpus-gelar-simulasi-penanganan-banjir-saat-pandemi-di-karet-tengsin