Salin Artikel

Kronologi Perjalanan Wisata Guru dan Pegawai MAN 22 Palmerah hingga Muncul Klaster Covid-19

Akibatnya, sebanyak 33 orang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab.

Hasil lainnya, tujuh orang negatif Covid-19 dan lainnya belum keluar.

Berikut rangkuman Kompas.com tentang kronologi wisata para guru dan petugas TU MAN 22 Jakarta hingga berujung menjadi klaster baru Covid-19.

20-23 November

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Departemen Agama Kantor Wilayah DKI Jakarta Nur Pawaiddudin mengatakan, guru dan petugas TU MAN 22 Palmerah berwisata ke Yogyakarta pada 20-23 November 2020.

Mereka bertandang ke Yogyakarta dalam rangka perpisahan dengan Kepala MAN yang purnabakti.

Sebelum berangkat, rombongan tidak melakukan tes Covid-19 baik rapid maupun swab.

Rombongan tersebut berangkat dari Jakarta dengan dua buah kendaraan, yakni satu bus besar dan satu mobil kecil.

Selama berada di Yogyakarya, mereka mendatangi sejumlah objek wisata di antaranya kawasan Malioboro, Puncak Becici, dan Air Terjun Sri Getuk.

Pihak sekolah tidak memberikan informasi perihal kegiatan tersebut kepada Kemenag DKI.

"Itu secara formal ataupun nonformal tidak melakukan izin ke kita, atau pemberitahuan minimal itu enggak ada," ujar Pawaiddudin, Kamis (3/12/2020).

25 November

Setibanya di Jakarta, para guru dan petugas TU kembali menggelar acara pelepasan kepala sekolah yang purna bakti sekaligus merayakan peringatan Hari Guru Nasional.

27 November

Seorang guru dilaporkan reaktif Covid-19 berdasarkan hasil swab antigen. Di lain sisi, dua guru lainnya mengalami gejala Covid-19.

28 November

Sebanyak empat guru yang mengalami gejala Covid-19 melakukan tes swab dengan metode PCR.

Hasilnya, sebanyak tiga orang dinyatakan positif Covid-19 pada 29 November dan satu orang dilaporkan positif Covid-19 pada 30 November.

30 November

Pemeriksaan lanjutan dengan tes swab PCR dilakukan kepada 13 guru yang menunjukkan gejala Covid-19.

Hasilnya, sebanyak 10 orang dilaporkan positif Covid-19, sedangkan tiga orang lainnya dinyatakan negatif.

1 Desember

Pemeriksaan lanjutan dilakukan kepada 23 guru. Hasilnya, sebanyak 16 orang dinyatakan terpapar Covid-19, empat orang dilaporkan negatif, dan tiga orang lainnya masih menunggu hasil tes swab PCR.

Sehingga, ada 33 guru dan petugas TU yang dinyatakan positif Covid-19 per 3 Desember 2020.

Pawaiddudin memastikan tak ada satupun murid yang ikut dalam perjalanan ke Yogyakarya tersebut.

"Jadi, perjalanan ke Yogya itu kami salahkan, karena melakukan perjalanan dalam kondisi yang seperti ini. Tapi yang pasti bukan siswa ya," katanya.

Dia menyayangkan keputusan mereka untuk melakukan perjalanan ke Yogyakarta di tengah pandemi Covid-19.

Kini, penelusuran kontak terus dilakukan untuk memastikan apakah ada penularan ke orang lain.

"Sekarang seluruh guru dan karyawan itu harus tes, dan keluarganya juga," ujar Pawaiddudin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/03/19300591/kronologi-perjalanan-wisata-guru-dan-pegawai-man-22-palmerah-hingga

Terkini Lainnya

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke